Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Atlantis menjadi satu misteri terbesar di dunia.
Dikatakan sebagai benua yang hilang dimana menyimpan peradapan paling modern di dunia.
Konon kota ini tenggelam oleh musibah besar dan hanya menyisakan puncak gunung yang menonjol.
Nama Atlantis pertama kali, terdengar setelah filsuf Plato menyebutnya.
Dia mengatakan jika Atlantis sebagai taman Eden dengan kelimpahan mineral, kristal, emas, dan berliannya.
Sayang karena bencana besar, kota ini tenggelam dan hilang ditelan bumi.
Sampai saat ini peneliti masih kebingungan menentukan dimana Atlantis berada.
Ada yang menyebutnya jika kota ini berada di Samudera Atlantik, Azores, sampai Indonesia.
Setelah banyak kontroversi yang tentang kota ini, munculan satu penemuan yang menarik.
Sebuah kota misterius yang membuat banyak ilmuwan meyakini jika itu adalah Atlantis.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com, Nan Madol, merupakan kota misterius yang dibangun diatas karang, di kepas pantai Pulau Pohnpei, Negara Federasi Mikronesia.
Bangunan-bangunan kota ini tak memiliki dasar tanah, melainkan dibangun diatas platform buatan dari karang dan batu.
Nama Nan Madol berarti banyak ruang.
Ini karena ada banyak saluran dan kanal yang mengelilingi pulau.
Namun seperti yang ditulis Gane Ashby dalam buku pehnpei, An Island Argosy, nama awal pulau ini sebenarnya Soun Nen-leng yang berarti surga karang.
Mengingat keindahannya yang ditawarkan, banyaknya saluran air yang menghubungkan pulau, dan posisinya yang tersembunyi di laguna, membuat Nan Madol dijuli sebagai Venesia dari Pasifik.
Batu dinding di sekeliling kota memiliki panjang 1 mil dan lebar setengah mil.
Sejarahnya dari Nan Madol cukup unik.
Meski ukurannya kecil, pulau ini memegang rahasia besar.
Banyak arkeolog yang menyebutnya sebagai Atlantis.
Sebab struktur di pulau ini dibangun dengan menggunakan batu kolosal, seolah raksasa laut yang melakukannya.
Mitos lokal mengatakan tempat ini dibangun oleh orang yang sama yang membuat kota Leluh, sebuah kota kuno yang ditemukan di dekat Pulau Lelu.
Namun penanggalan karbon terbaru menunjukkan Nan Madol sebenarnya lebih tua dari Leluh.
Legenda lain menyebut ada dua penyihir bernama Olosohpa dan Olisihpa yang membentuk sebuah kota bernama Kanamwayso.
Mereka menggunakan kano, untuk tiba di Nan Madol dan mencari tempat suci dimana mereka bisa memberikan penghormatan kepada dewa pertanian, Nahnisohn Sahpw.
Menurut legenda, ahli-ahli sihir itu berhasil membuat batu-batu raksasa melayang dengan bantuan naga terbang.
Ketika satu tukang sihir meninggal, yang lain menciptakan apa yang kemudian akan menjadi dinasti saudeleur.
Tukang sihir yang tersisa menikah dengan seorang gadis desa setempat dan dua dari mereka menjadi penguasa masa depan dinasti saudeleur.
Sampai saat ini peneliti dan ilmuwan terus berusaha menggali dan memahami sejarah kota Nan Madol.
Mereka juga masih mencari fakta, apakah benar kota ini adalah satu bagian Atlantis yang hilang.