Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke kebun binatang, kadang membuat perasaan kita jadi bercampur aduk antara kasihan atau senang.
Senang karena bisa menyaksikan hewan dari dekat, tapi juga kasihan melihat mereka dikurung dan dijauhkan dari habitatnya.
Bagaimana jika manusia yang berada dalam situasi seperti ini?
Apakah mereka siap menjadi tontonan?
Dilansir Tribun Travel dari laman Unbelieveable Fact, kebun binatang manusia rupanya benar-benar ada.
Beberapa fakta menyedihkan tentang manusia yang dipamerkan bak hewan di kebun binatang ini pasti akan menggugah rasa kemanusiaanmu.
1. Penduduk pribumi Selk'Nam dipamerkan di kebun binatang manusia ketika sedang dibawa ke Eropa
Carl Hagenbeck seringkali dianggap berjasa sebagai orang yang menemukan kebun binatang seperti sekarang ini.
Ia membuat kandang tanpa pembatas sehingga hewan bisa lebih dekat dan menyatu dengan habitatnya.
Tapi, ia juga menjadi orang pertama yang mempertunjukkan "kebun binatang manusia".
Pada 1889, ia ditangkap atas pemerintah Chili dengan tuduhan membawa 11 orang dari suku Selk'Nam untuk dipamerkan di seluruh Eropa.
2. Gadis Afrika ini dipamerkan di sebuah kebun binatang manusia di Brussels, Belgia, pada 1958
Di Jerman, orang Afrika dibawa untuk mengikuti pameran kebun binatang dan karnaval sepanjang abad ke-20.
Mereka biasa menyebutnya sebagai “People’s Show” atau "Pertunjukan manusia".
Praktik ini berlanjut selama beberapa tahun hingga menyebabkan protes keras dan kemarahan di beberapa daerah.
3. Jardin d'Agronomie Tropicale - kebun binatang manusia Paris
Dibangun untuk menunjukkan kekuatan kolonial Perancis, ada lebih dari satu juta orang dalam "pameran manusia" yang berlangsung selama lebih dari enam bulan ini, sejak Mei hingga Oktober 1907.
4. Sarah Baartman - gadis yang mewujudkan kebiadaban kebun binatang manusia, di sini, menjadi "dipamerkan"
Pada 1810, Sarah "Saartjie" Baartman yang berusia 20 tahun, direkrut oleh agen binatang eksotis untuk "dipamerkan".
Dengan dijanjikan diberi kekayaan dan ketenaran, Sarah dibawa ke London.
Dia mengenakan pakaian ketat dan dipamerkan sebagai tontonan.
Akhirnya, Sarah meninggal dalam kemiskinan, lalu kerangka, otak, dan organ seksualnya ditampilkan di Museum of Mankind di Paris sampai 1974.
Pada 2002, atas permintaan Presiden Nelson Mandela, jenazahnya baru dipulangkan.