Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Tertawa pada dasarnya mampu membuat perasaan menjadi lebih bahagia.
Selain itu juga mampu mencairkan suasana menjadi lebih menyenangkan.
Namun apa jadinya jika tawa bahagia itu justru menjadi senjata mematikan yang mampu membunuh seseorang?
Dilansir TribunTravel.com dari laman unbelievable-facts.com, berikut 5 orang yang tewas karena tertawa.
1. Alex Mitchell
Alex Mitchell merupakan seorang tukang batu dari Kings Lynn, Norfolk di Inggris.
Dia sangat menyukai The Goodies, tayangan BBC komedi.
Saat itu, dia, sedang menonton satu episode berjudul “Kung Fu Capers” pada 1975.
Dalam episode khusus ini, karakter menyerang orang dengan puding hitam dan satu dari mereka membela dirinya dengan bagpipe nya.
Menurut istri Alex, Nessie, suaminya mulai tertawa dan tidak berhenti selama 25 menit, da tiba-tiba meninggal.
Kematiannya menjadi sangat terkenal pada saat itu.
Pada 2012, para dokter menemukan jika Alex memiliki sindrom QT .
Ini terugkap ketika cucunya, Lisa Corke, dibawa ke rumah sakit setelah serangan jantung.
LQT dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur atau bahkan menyebabkan serangan jantung ketika penderita mengalami stres terus menerus dan perasaan senang yang tiba-tiba.
Dr Iqbal Malik, seorang konsultan ahli jantung dan Direktur di Rumah Sakit Hammersmith di London, menyatakan menonton pertunjukan komedi bisa memicu kondisi yang menyebabkan kematian.
Dan meskipun dalam beberapa kasus jantung kembali normal setelah beberapa ketukan, ini tidak terjadi pada Alex Mitchell.
2. Damnoen Saen-Um
Damnoen Saen-Um adalah seorang sopir truk es krim berusia 52 tahun yang tinggal di Phrae, dekat Bangkok, Thailand.
Pada 20 Agustus 2003, ketika sedang tidur, tiba-tiba dia mulai tertawa.
Dan terus tertawa selama kurang lebih dua menit sampai tiba-tiba berhenti bernapas dan meninggal.
Menurut otopsi, dia mungkin menderita serangan jantung, namu apa yang membuatnya tertawa masih menjadi misteri.
Dr Somchai Chakrabhand, wakil direktur jenderal Departemen Kesehatan Mental mengatakan dia tidak pernah menemukan kasus seperti itu dalam hidupnya.
3. Ole Bentzen
Ole Bentzen, seorang audiolog dari Denmark, meninggal saat menertawakan lelucon dalam film A Fish Called Wanda.
Dilaporkan jika denyut jantungnya meningkat 250 sampai 500 denyut per menit menyebabkan serangan jantung yang menyebabkan kematian.
4. Chrysippus
Chrysippus adalah seorang filsuf Yunani yang juga dikenal sebagai pendiri kedua Stoicisme.
Ada dua pendapat yang berbeda tentang kematiannya, satunya menyebut dia meninggal di sebuah pesta selama Olimpiade ke 43 setelah minum anggur tanpa filter yang membawa pusing dan menyebabkan kematian.
Sumber yang sama juga mencatat kematiannya akibat tertawa terlalu keras.
Saat itu dia melihat keledai yang mulai makan buah ara.
Dia kemudian bercanda dengan budaknya dengan menyuruh sang budak memberikan keledai beberapa anggur.
Setelah melihat keledai mabuk, dia mulai tertawa dan tertawa sampai akhirnya meninggal.
Dia meninggal pada usia 73 tahun.
5. Zeuxis
Zeuxis adalah seorang pelukis terkenal dari Yunani Kuno yang hidup di abad ke-5 SM.
Meskipun karya-karyanya tak banyak ditemukan, dia masih dikenal sebagai pelukis dengan gaya inovatif.
Suatu hari, seorang wanita tua menugaskannya untuk melukis dewi Aphrodite, atau dewi cinta.
Wanita itu menginstruksikan pada Zeuxis mengenai penampilan, mode, dan gaya dewi sesuai keinginannya.
Saat lukisan itu rampung, Zeuxis mulai tertawa mengetahui hasil dari penggambaran yang diinginkan wanita tua itu tentang dewi kecantikan.
Tawa yang tak henti-henti itu justru langsung membunuhnya.
Meski kini lukisan itu sudah tak ada lagi, namun kisahnya masih diceritakan sampai sekarang.