Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa tahun terakhir ini, peristiwa paus terdampar semakin sering terjadi.
Yang terbaru adalah paus terdampar di Aceh.
Dilansir TribunTravel.com dari laman Kompas, sebanyak 10 ekor paus terdampar di Pantai Ujong Kareueng, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/11/2017) pagi.
Jenis paus yang terdampar tersebut adalah paus sperma atau Sperm Whale.
Tak urung, peristiwa ini pun memancing kedatangan banyak warga yang memenuhi kawasan Pantai Ujong Kareung karena penasaran.
Selain itu, banyak siswa dan patugas dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Malahayati Aceh (BP2IP) yang mencoba mendorong paus-paus ini ke tengah lautan.
Seringnya mamalia laut besar ini terdampar di tepi pantai, membuat kita bertanya-tanya apa penyebabnya.
Peristiwa paus terdampar memang telah tercatat sepanjang sejarah.
Faktanya, catatan sejarah menunjukkan peristiwa paus terdampar di pantai telah terjadi sejak setidaknya tahun 300 SM, mengutip dari laman whalefacts.org.
Namun, peristiwa paus terdampar tak hanya disebabkan oleh alasan alam, tetapi juga aktivitas manusia.
Melansir dari laman whalefacts.org, berikut adalah 12 alasan yang menyebabkan ikan paus semakin sering terdampar di pantai.
1. Luka akibat bertubrukan dengan kapal, perahu, dan mesin air buatan manusia lainnya
Akibat semakin banyaknya kapal mengarungi lautan dan perdagangan global terus meningkat, maka peluang bagi paus untuk bertabrakan dengan kapal dan terluka atau bingung semakin besar.
Sehingga hal ini menyebabkan ikan paus secara tidak sengaja membuat diri mereka terdampar di pantai.
2. Pencemaran air
Paus bisa menjadi sakit atau keracunan akibat berbagai jenis bahan kimia polutan seperti gas dan asam, serta akumulasi limbah harian yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kebingungan karena sonar yang dihasilkan manusia
Beberapa ahli biologi dan ilmuwan berspekulasi, ikan paus kemungkinan besar menjadi terdisorientasi, sakit, dan bingung dengan banyaknya penggunaan sonar buatan manusia yang dapat mengganggu gelombang otak ikan paus.
Selain itu, mengganggu penggunaan echolocation-nya yang menyebabkan ikan paus kehilangan arah dan akhirnya terdampar.
4. Penyakit alami
Sama seperti manusia yang menderita penyakit alami, mamalia laut bisa juga terkena penyakit alami.
5. Serangan dari hiu atau mamalia laut lain
Ikan paus sperma mungkin terdampar karena berupaya untuk melarikan diri atau berlindung dari serangan hiu atau mamalia laut lainnya seperti paus pembunuh.
6. Racun dari spesies perairan lainnya
Meskipun informasi yang memadai mengenai paus yang keracunan oleh spesies air lain ini masih belum mencukupi, namun paus bisa terkena racun dan mengalami disorientasi sehingga malah berenang ke perairan yang lebih dangkal.
7. Adanya perubahan atau abnormalitas pada medan magnet bumi
Beberapa ahli biologi percaya, abnormalitas yang disebabkan oleh perubahan medan magnet bumi dapat mengganggu navigasi biologis paus yang menyebabkannya kehilangan arah.
8. Pneumonia
Sama seperti manusia yang bisa kena penyakit Pneumonia, begitu pula ikan paus sperma.
Tercatat ada kasus paus yang terdampar karena mengidap Pneumonia.
9. Trauma yang disebabkan berbagai elemen di lingkungan perairan
Pada paus umumnya dapat mengenali arah dengan baik dan perenang yang hebat.
Namun, ada beberapa contoh ketika paus dapat bertabrakan dengan elemen alam yang besar, seperti batu besar, yang menyebabkannya terluka dan bingung.
10. Perubahan cuaca dan lautan akibat pemanasan global
Topik yang umum dibahas hingga saat ini adalah pemanasan global dan dampaknya terhadap bumi.
Perubahan pasang surut, gunung es yang meleleh, dan sumber makanan, ikan dan plankton, yang bergeser dapat memaksa paus untuk pindah dan berenang lebih jauh.
Hal ini tidak menutup kemungkinan ikan paus berenang ke perairan dangkal atau bisa jadi membuatnya terdampar.
11. Paus mati
Dalam beberapa kasus, seekor ikan paus akan terdampar di pantai karena telah mati.
12. Mengikuti kelompoknya
Paus adalah makhluk yang bersifat sosial dan sering berenang secara berkelompok.
Dalam beberapa kasus, suatu kelompok secara tidak sengaja mengikuti ikan paus yang sedang sakit atau bingung menuju perairan dangkal dan/atau pantai.
Hingga akhirnya kelompok paus tersebut juga ikut terjebak di perairan dangkal dan terdampar.