Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Nadia Vega sudah jarang terlihat muncul di layar kaca.
Setelah memutuskan menikah dengan pria berdarah Belanda-Prancis, mantan Aldi Taher ini memilih menetap di Singapura.
Nadia Vega resmi menikah dengan Sultan Yaar Jorik Dozy pada 6 Juni 2015.
Pernikahan tersebut digelar di Bali.
Sekedar informasi, sebelum memutuskan menikah, ternyata Nadia Vega dan Jorik dulunya adalah seoarang idola dan fans.
Dilansir TribunTravel.com dari laman Kompas.com, Nadia ternyata dulu sangat ngefans dengan Jorik Dozy karena karya-karya animasainya yang keren.
Sekedar informasi, Jorik adalah animator yang sudah berpengalaman mengerjakan animasi kelas dunia.
Ia telah mengerjakan animasi pada film Transformers, The Avengers hingga Star Wars: The Force Awakens.
Keduanya bertemu pertama kali saat mengahadiri sebuah festival animasi di Belanda.
Sebelum resmi menikah dengan Jorik, Nadia Vega sempat menjalin hubungan dengan Aldi Taher yang kini sedang dalam gugatan cerai Georgia.
Kini pemain Inikah Rasanya Cinta tersebut sedang disibukkan promosi mini album atau extended play (EP) terbarunya 'Ethereal'.
Lama tak terlihat mengisi dunia hiburan tanah air, Pemian film Leak (2007) kembali menyapa para fans-nya melalui suara merdunya.
Melalui channel YouTube pribadinya, Nadia Vega membagikan video klip Ethereal.
Selain video tersebut, sebuah video klip Nadia Vega yang berjudul Running cukup menarik untuk diulas.
Pengambilan gambar dalam video klip tersebut bertempat di Kawah Ijen, Gunung Bromo, Jawa Timur.
Setelah shooting di Gunung Bromo, Nadia Vega dan suaminya melihat sisi lain di balik keindahan alam Kawah Ijen.
Ia menyaksikkan langsung para penambang sulfur yang harus membawa beban hingga 95 kg setiap harinya.
Hal itu mengakibatkan kesehatan para penambang sulfur terancam.
Melihat kenyaataan ini, Nadia dan Jorik membuat yayasan khusus untuk membantu para pekerja tambang di kawasan Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Melalui akun Instagram pribadinya, Nadia mengunggah video dan menceritakan secara singkat betapa beratnya beban para pekerja yambang sulfur di Kawah Ijen.
"Cinta sekali dengan Indonesia, setelah shooting di Bromo, Kawah Ijen juga jadi salah satu fav. kami. Di balik keindahan alamnya ada miners yang bekerja di kelilingi dengan gas beracun dan membopong 95kg sulfur setiap harinya, mengakibatkan banyak sekali ganguan kesehatan bagi para pekerja.
"Belum lagi banyak keluarga yang tgl di sekitarnya. Anak-anak2 yang masih butuh sekolah dll.. saya tdk bisa cerita satu persatu, Tapi untuk teman-teman yang tertarik dengan cerita mereka dan ingin membantu, bisa kunjungi: www.ijenassistance.com.
"PS: Team administrasi tdk akan mendapat sepeserpun donasi yg diberikan. Setiap/seluruh cent yang masuk akan di berikan secara langsung oleh team Heinz von holzen's kepada keluarga/sekolah/pekerja di kawah ijen," caption panjang yang ditulis oleh Nadia Vega.
Di balik keindahan alam Kawah ijen, Bromo ternyata ada para pekerja tambang sulfur yang kesehatannya terancam.
Bila traveler peduli dengan kelangsungan hidup para pekerja tambang sulfur di Kawah Ijen, bisa langsung mengunjungi www.ijenassistance.com untuk info lebih lanjut.