lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Anak-anak keturunan atau anggota keluarga kerajaan sering diceritakan memiliki kehidupan yang mewah.
Ada yang bilang, mereka konon tidur dengan bantal sutra, makan di piring emas, dan menghabiskan hari dengan cara bersenang-senang.
Namun, ternyata fakta cara membesarkan anak di lingkungan kerajaan tidak semewah kelihatannya, lho.
Tak semua anak bermanja-manja dengan fasilitas istimewa di dalam kerajaan.
Para orangtua, dalam hal ini raja dan ratu atau pangeran dan putri, punya cara tersendiri untuk mendidik anak-anak mereka.
Kali ini, TribunTravel.com telah mengutip prinsip-prinsip membesarkan anak yang berlaku dalam Kerajaan Inggris, dari laman Bright Side.
Khususnya bagaimana Pangeran George dan Puteri Charlotte dibesarkan oleh Pangeran William dan Kate Middleton.
Dan prinsip-prinsip ini layak dijadikan contoh buat para orangtua lho.
1. Gelar kerajaan tidak menjadi alasan untuk menjalani hidup secara pasif.
Dalam keluarga Duke dan Duchess of Cambridge, hanya ada satu babysitter yang membantu mereka mengurus anak-anak.
Semua tugas yang berkaitan dengan menyusui, mandi, dan berjalan-jalan dengan anak-anak dilakukan oleh orangtua.
Lebih jauh lagi, Pangeran William bekerja sebagai pilot helikopter dalam layanan medis darurat, dan anak-anaknya pun mengetahui hal ini.
2. Menghargai pekerjaan/karya orang lain.
Cucu buyut Ratu Elizabeth II sudah diberi pengertian dari usia sangat dini, pekerjaan orang lain harus dihargai.
Baik saat sang ibu sedang menyiapkan makan malam maupun asistennya membersihkan rumah.
Inilah sebabnya mengapa George dan Charlotte tahu, mereka tidak dapat mengabaikan makanan dan harus mengambil pakaian mereka yang berserakan sendiri.
3. Keluarga adalah prioritas utama dalam kehidupan.
Bahkan sekarang, Pangeran George yang berusia empat tahun ikut mengasuh adik perempuannya, dan Duchess mengatakan, keduanya harus menjadi teman baik.
Bahkan di usia muda, anak-anak sudah mengenal sejarah keluarga mereka dan sering mengunjungi makam nenek mereka, Putri Diana.
Kate dan William juga berusaha menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan anak-anak.
Pangeran George, misalnya, suka mengobrol tentang segala hal dengan ayahnya, dan Puteri Charlotte suka memasak bersama ibunya.
Saat makan malam, anak-anak duduk bersama orang dewasa, terlepas dari tradisi yang sudah ada sejak lama.
4. Setiap orang punya hak untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan mereka dengan bebas.
Terlepas dari tradisi membesarkan orang-orang yang 'terkekang' dalam keluarga kerajaan, Kate dan Pangeran William secara aktif mengembangkan kecerdasan emosional anak-anak mereka.
"Melihat anak-anak berkomunikasi satu sama lain di sekolah, saya mengerti bahwa kita hidup dalam waktu yang sangat berbeda."
"Kami digantikan oleh generasi yang tidak takut untuk menyatakan hal-hal yang benar-benar membuat mereka khawatir atau takut, "kata Pangeran William.
5. Pendidikan merupakan hal yang nomor satu.
Membaca buku merupakan kegiatan favorit Pangeran George dan Putri Charlotte.
Kate juga sangat sering membawa anak-anak ke pameran dan museum.
Museum favorit mereka adalah Museum Sejarah Alam di London.
"Anak-anak suka kemari. Dan percayalah, hal itu bukan hanya karena dinosaurus yang ditampilkan di dalam museum," kata Duchess.
6. Mencintai olahraga merupakan hal yang penting.
Duke dan Duchess dikenal sangat mencintai olahraga.
Kate menyukai hoki lapangan, sedangkan Pangeran William sangat suka bermain sepakbola, bola basket, dan polo.
Pangeran George dan Putri Charlotte belum menunjukkan minat yang luar biasa dalam olahraga saat ini, namun orangtuanya yakin anak-anak akan mengikuti langkah mereka di masa depan.
7. Setiap orang harus mengikuti etika yang berlaku dan menunjukkan perilaku yang baik di depan umum, tanpa memandang berapa pun usianya.
Anak-anak menyadari jika mereka akan dilarang hadir di acara dan tempat di depan publik, jika berperilaku atau berkemauan buruk.
Ada aturan perilaku yang ketat, bahkan untuk anak-anak bangsawan.
Jika pangeran atau putri terlalu nakal, mereka akan ditinggalkan di rumah selama acara resmi berlangsung.
8. Dapat bersantai di rumah.
"(Perilaku) mereka belum pernah mematahkan tulang mereka, tapi pasti akan ada kelakuan yang membahayakan."
"George selalu berlarian di sekeliling rumah, mendorong banyak benda dan melompat-lompat."
"Tolong beritahu saya, setelah beberapa waktu berjalan, keadaan akan menjadi lebih mudah," kata Pangeran William.
9. Sanksi fisik benar-benar dihindari.
Betapapun buruknya perilaku anak-anak, Duke dan Duchess of Cambridge tidak pernah menggunakan hukuman fisik.
Orangtua menggunakan cara mereka sendiri untuk mempengaruhi anak-anak.
Jika George sedang tantrum atau mengamuk, sang ibu langsung menemukan cara untuk mengalihkan perhatian anak yang marah dengan, misalnya, bernyanyi keras.
Terkadang sang ibu ikut melantai dan mulai berteriak.
Biasanya hal ini cukup efisien dan emosi anak-anak bisa mereda.
10. Tablet dan komputer adalah 'mainan' bagi orang dewasa.
George dan Charlotte menghabiskan banyak waktu di luar dengan bermain sepeda atau melompat-lompat di genangan air.
Mereka sangat dibatasi saat menggunakan perangkat elektronik.
Kate dan Pangeran William berpikir, perangkat ini lebih cocok untuk orang dewasa.
Sementara bola, lompat tali, dan permainan di luar ruangan adalah hal-hal terbaik dalam mengembangkan fantasi dan imajinasi anak-anak.
11. Boleh menonton kartun.
Menonton TV diperbolehkan di keluarga ini.
Namun, ada waktu yang ditentukan khusus untuk itu.
Anak-anak keluarga kerajaan Inggris ini memiliki kartun favorit sendiri, yakni Charlotte sering meminta untuk menonton Peppa Pig, dan George suka menonton Fireman Sam.
12. Konsumsi wajar sebagai gaya hidup.
Kate dan William menerapkan pola konsumsi yang wajar.
Hal ini dapat dilihat dari penolakan untuk membeli barang-barang fashion terbaru.
Seringkali, seseorang bisa melihat Pangeran George atau Putri Charlotte mengenakan pakaian 'warisan' orangtua, atau bahkan pakaian dari masa kanak-kanak Paman Harry.
Jika diminta membeli sesuatu yang baru, Duchess memilih pakaian dengan merek yang demokratis, dan tidak mempedulikan model yang mewah.
