Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Di dunia ini ada banyak misteri yang masih belum bisa dipecahkan, termasuk ratusan patung megalit berukuran masif yang tersebar di Pulau Paskah (Easter Island).
Pulau Paskah sendiri merupakan sebuah pulau di wilayah polinesia yang terletak di Samudera Pasifik dan masuk dalam teritori negara Chili pada 1888, seperti dikutip dari laman justfunfacts.com.
Melansir dari laman wikipedia.com, patung Moai merupakan patung 'monolitis' atau dipahat dari satu buah batu saja.
Meski demikian, ada sejumlah patung yang memliki tambahan terpisah dari batu Pukau di bagian kepalanya.
Hingga kini pun, masih belum diketahui secara pasti bagaimana patung Moai diangkut, tetapi proses tersebut pasti memerlukan kerekan atau/dan kayu gelondongan.
Kemegahan dan kemisteriusan patung Moai inilah yang membuat Pulau Paskah terkenal di seluruh dunia.
Tak cuma ilmuwan dan peneliti yang datang ke Pulau Paskah, tapi juga sejumlah traveler tergoda untuk menjelajahinya.
Di balik kemisteriusannya, ternyata ada sejumlah fakta yang menarik tentang Patung Moai.
Kamu bisa simak deretannya berikut, sebagaimana dikutip TribunTravel.com dari laman factslegend.org.
1. Patung-patung ini dikenal dengan nama Moai dan dipahat oleh orang-orang Rapa Nui di suatu periode antara tahun 1250 dan 1500 M.
2. Pada awalnya mungkin yang terlihat adalah keseluruhan patung tersebut berbentuk kepala.
Tapi arkeolog memutuskan untuk menggali dan menemukan ada bagian tubuh yang utuh menempel dengan kepala tersebut.
3. Patung-patung ini sangat tinggi dan besar.
Bentuk patung sempurna tertinggi yang digali memiliki tinggi 33 kaki (10 meter) dan beratnya mencapai 82 ton.
4. Ada sebuah patung lain yang digali dan ditemukan dalam keadaan tidak lengkap.
Sesuai perhitungan ilmiah, ukuran badannya bisa mencapai tinggi 21 kaki dan berat 270 ton jika pembuatannya diselesaikan.
5. Karakter yang luar biasa dari semua patung adalah kesemuanya memiliki kepala yang berukuran sangat besar.
Yakni mencapai porsi sekitar 3/8 dari ukuran total setiap patung.
6. Patung Pulau Paskah semua dikenal dengan karakteristik wajah mereka yang menonjol.
Dengan bentuk hidung yang lebar dan memanjang, telinga segi empat, dagu kuat dan celah mata yang dalam adalah ciri-ciri utama wajah Moai.
7. Lubang hidung yang memanjang memiliki sebuah fitur melengkung yang terlihat seperti kait ikan dan semua kepala memiliki alis yang sangat tebal.
8. Patung-patung Moai memiliki bagian leher yang tampak terpotong sehingga membuat garis rahangnya terlihat begitu menonjol.
Semua patung menampilkan torso yang berat sementara beberapa di antaranya memiliki klavikula atau tulang selangka yang samar-samar dibentuk.
9. Bagian lengannya dipahat dalam berbagai posisi terhadap bagian tubuh patung, dengan jari-jari panjang yang ramping dan tangan lurus di sepanjang pinggul.
10. Dari semua patung yang digali, hanya satu yang ditemukan berada dalam posisi berlutut.
Sedangkan patung lainnya tidak memiliki kaki yang terlihat jelas.
11. Ada beberapa jenis batu yang berbeda-beda yang digunakan untuk memahat patung-patung itu.
Dari 887 patung Moai yang dikenal, 834 di antaranya diukir dari abu vulkanik terkompresi yang dikenal sebagai 'tuf'.
Penduduk asli Easter Island tidak memiliki logam untuk memahat tuf itu, tapi menggunakan alat yang terbuat dari batu yang disebut toki.
12. 13 buah patung Moai diukir dari basal, sedangkan 17 lainnya terbuat dari scoria, yakni sejenis batu merah rapuh, dan 22 sisanya dipahat dari batu trachyte.
13. Tinggi rata-rata patung di Pulau Paskah ini adalah 13,1 kaki (3,99 meter) dengan berat rata-rata 12,5 ton.
14. Semua patung selalu dihadapkan berpaling dari samudra.
Artinya, mereka menghadap pada daerah pedalaman dan perdesaan tempat tinggal para penduduk.
Namun, ada satu pengecualian, yakni hanya ada satu patung yang menghadap ke laut dan terletak di Ahu Akivi, yang merupakan tempat suci bagi orang Rapa Nui.
15. Menurut para ahli, patung-patung itu merupakan simbol kekuatan dan otoritas politik dan agama.
16. Beberapa arkeolog mengatakan, patung-patung tersebut benar-benar menandakan tempat bersemayamnya roh suci.
Pasalnya, orang Rapa Nui berpikir, patung Moai yang dipersiapkan dengan ritual yang baik dan benar tersebut dianugerahi dengan zat spiritual dan magis.
17. Alasan mengapa patung-patung yang menghadap ke laut dan menghadap ke pedalaman ke desa-desa adalah kaum Rapa Nui menganggap patung-patung itu sebagai pelindung penduduk yang sedang mengawasi desa mereka.
18. Banyak patung Moai yang diukir dari batu basal dan kesemuanya memiliki ukiran petroglif.
19. Beberapa bentuk patung yang tidak lengkap pernah menimbulkan sebuah teori, Pulau Paskah itu dulunya adalah bagian dari benua yang tenggelam dan dengan begitu, sebagian besar bagian tubuh patung yang lebih lengkap berada di bawah air.
20. Penelitian yang lebih mendalam selanjutnya menghilangkan mitos bagian benua yang tenggelam itu.
Dan kini dipercaya, ketika mengukir patung-patung di atas tuf (batu lunak), para pemahatnya dengan sengaja membiarkan tubuh patung tidak lengkap saat mereka menemukan gagasan baru dan mulai mengukir patung lain yang berbeda.
Selain itu, diduga bentuk dari beberapa patung Moai memang tidak lengkap karena zaman ukiran batu sudah berakhir.