Breaking News:

Tak Ada Kursi Paling Aman hingga Asbak di Toilet, 6 Fakta Pesawat Ini Bikin Syok! Ternyata. .

Inilah sederetan fakta unik yang masih jarang diketahui tentang pesawat terbang dan perjalanan udara. Termasuk asbak di dalam toilet!

wikimedia.org
pesawat meninggalkan jejak di langit 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi traveler yang sering bepergian dalam jarak cukup jauh, pesawat terbang pasti sudah jadi hal yang biasa dihadapi.

Pesawat itu telah mengalami banyak perubahan sejak zaman penciptaannya yang paling awal oleh Wright Brothers.

Atau mungkin lebih tepatnya, penemunya yang berasal dari Brasil, Alberto Santos.

Mulai dari purwarupa bentuk badan pesawat yang cukup sederhana hingga yang canggih seperti sekarang ini.

Namun, dengan kemajuan terus-menerus dalam teknologi kedirgantaraan, rasanya susah untuk mengikuti setiap hal keren yang menjadi fitur pesawat masa kini.

Untuk itu, berikut TribunTravel.com telah merangkum sederetan fakta unik yang masih jarang diketahui tentang pesawat terbang dan perjalanan udara dari laman Travelandleisure.com.

1. Pesawat terbang dirancang untuk mampu menahan sambaran petir

(livescience.com)

Pesawat dirancang untuk disambar petir, pasalnya petir hampir-hampir selalu menyambar badannya saat terbang.

Diperkirakan kilat menyambar setiap pesawat setahun sekali atau sekali per 1.000 jam waktu penerbangan.

2 dari 4 halaman

Namun, (syukurnya) petir belum pernah membuat pesawat jatuh sejak tahun 1963.

Adanya teknik rancangan badan pesawat yang cermat memungkinkan muatan listrik dari baut petir melintasi pesawat dan keluar dari sana.

Biasanya hal ini tidak menyebabkan kerusakan pada pesawat.

2. Tidak ada kursi paling aman di pesawat

(huffingtonpost.com)

FAA mengatakan, tidak ada kursi teraman di pesawat.

Meskipun sebuah penelitian yang dilakukan oleh harian TIME tentang kecelakaan pesawat menemukan, kursi tengah di bagian belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah dalam sebuah kecelakaan.

Penelitian mereka mengungkapkan, selama kecelakaan pesawat terbang, "kursi di bagian belakang pesawat terbang memiliki tingkat kematian 32 persen."

"Dibandingkan dengan 39 persen di sepertiga tengah dan 38 persen di ketiga depan."

Namun, ada banyak variabel yang mempengaruhi keamanan kursi pesawat.

Sehingga tidak mungkin mengetahui tempat duduk yang teraman dalam kecelakaan pesawat.

3 dari 4 halaman

Tapi jangan khawatir, pasalnya kecelakaan pesawat sangat jarang terjadi.

3. Ban pesawat dirancang agar tidak meletus saat mendarat

(liligo.com)

Ban pada pesawat terbang dirancang untuk menahan beban berat yang luar biasa, yakni sekitar 38 ton.

Selain itu, ban bisa mencapai tanah dengan kecepatan 170 mil per jam, lebih dari 500 kali, sebelum perlu melakukan vulkanisir.

Selain itu, ban pesawat diisi angin dengan tekanan hingga 200 psi, yaitu sekitar enam kali tekanan yang digunakan pada ban mobil.

Jika sebuah pesawat membutuhkan ban baru, para kru yang ada di darat pun hanya perlu mendongkrak pesawat seperti halnya mobil.

4. Untuk terbang, pesawat sebenarnya tidak perlu kedua mesin bekerja bersamaan.

(flightdeckfriend.com)

Mesin yang tidak bekerja saat pesawat sedang terbang, memang terdengar menakutkan.

Namun, sebenarnya setiap pesawat komersial bisa terbang dengan mudah hanya dengan satu mesin saja.

Terbang hanya dengan setengah tenaga mesin bisa membuat pesawat tidak terlalu hemat bahan bakar dan bisa mengurangi jangkauannya.

4 dari 4 halaman

Namun pesawat dirancang dan diuji untuk situasi seperti itu, seperti yang dilaporkan di laman Popular Mechanics.

Setiap pesawat yang dijadwalkan pada rute jarak jauh, terutama yang terbang di atas lautan atau melalui daerah tak berpenghuni seperti Arktik, harus disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA).

Yaitu untuk Extended-range Twin Operations (ETOPS), yang pada dasarnya standar untuk menentukan berapa lama sebuah pesawat bisa terbang dengan satu mesin.

Boeing Dreamliner disertifikasi untuk ETOPS-330, yang berarti bisa terbang selama 330 menit (lima setengah jam) hanya dengan satu mesin.

Sebenarnya, sebagian besar pesawat terbang bisa terbang dengan jarak yang sangat mengejutkan tanpa mesin sama sekali, berkat apa yang disebut dengan 'glide ratio'.

Berkat teknik aeronautika yang cermat, Boeing 747 dapat meluncur (gliding/terbang tanpa mesin) sejauh dua mil untuk setiap 1.000 kaki di atas permukaan tanah.

Angka ini sudah lebih dari cukup untuk memberikan waktu mendarat dengan selamat.

5. Mengapa ada asbak di kamar mandi?

(imgur.com)

FAA melarang merokok di pesawat bertahun-tahun yang lalu, namun WC atau toilet pesawat masih memiliki asbak di dalamnya.

Seperti dilaporkan oleh Business Insider, alasannya adalah maskapai penerbangan - dan orang-orang yang merancang pesawat terbang - menduga, meskipun ada kebijakan bebas rokok dan tanda-tanda dilarang merokok sudah dipasang di pesawat terbang, tetap saja akan ada seseorang yang ingin merokok di pesawat

Dengan adanya asbak di toilet pesawat, diharapkan jika seseorang ingin melanggar kebijakan merokok, mereka dapat melakukannya di ruang yang relatif terbatas seperti di kamar mandi.

Serta membuang puntung rokok di tempat yang aman, yakni di asbak, bukan tempat sampah yang secara teoritis bisa menyebabkan kebakaran.

Namun, jika benar-benar kedapatan merokok di kamar mandi, tetap saja akan dikenai denda yang cukup besar.

6. Mengapa pesawat meninggalkan jejak di langit

(wikimedia.org)

Garis putih yang ditinggalkan di langit hanyalah jalur kondensasi, oleh karena itu nama teknisnya adalah "contrails."

Mesin pesawat melepaskan uap air sebagai bagian dari proses pembakaran.

Ketika uap air panas itu dipompa keluar dari knalpot pesawat dan menyentuh udara dingin di atmosfer bagian atas, maka terbentuklah garis putih di langit.

Pada dasarnya hal ini adalah reaksi yang sama seperti ketika kamu melihat napasmu saat cuaca dingin.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved