Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Dubai merupakan sebuah kota yang terletak di Uni Emirat Arab (UEA), Asia Barat.
Kota ini masuk dalam tujuh emirat UEA yakni Abu Dhabi, Ajman, Sharjah, Fujairah, Ras Al Khaimah, dan Umm Al Quwain.
Dubai memperoleh gelar sebagai kota terpadat di UEA dengan lebih dari dua juta penduduk pada 2014.
Namun, hanya 10 sampai 15 persen dari populasi adalah penduduk setempat asli Emirat.
Penghuni lainnya berasal dari India, Pakistan, Bangladesh, dan Filipina.
Ketika menyebut Dubai, pasti yang terlintas dipikiran adalah bangunan Burj Khalifa dan Burj Al Arab yang mewah.
Meski dikenal akan kehidupan masyarakatnya yang mewah, ada banyak rahasia yang tak diketahui masyarakat dunia.
Dilansir TribunTravel.com dari lamam theclever.com berikut 5 kesalahpahaman tentang Dubai.
1. Pakaian

Bertentangan dengan apa yang orang lain percaya, tidak semua negara di Timur Tengah mengenakan pakaian nasional mereka seperti abaya, jilbab, thobe, dan sorban.
Satu tempat yang tidak memerlukannya adalah Dubai.
Di Dubai, kamu dapat memakai pakaian kasual, tapi ada beberapa pembatasan, terutama untuk wanita.
Tergantung di mana kamu berada, kesopanan sangat diperlukan.
Misalnya kamu harus menggunakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut saat mengunjungi daerah dan kantor-kantor pemerintah agama.
2. Semua orang itu kaya

Anggapan itu sepenuhnya salah.
Tidak semua orang yang tinggal di Dubai itu kaya.
Justru kehidupan di sana sangat berat.
Bayangkan saja, satu orang setidaknya memerlukan USD 1.000 setara Rp 13 juta untuk bertahan sehari di sana.
Meski berat, gaji di Dubai cukup tinggi sehingga berbanding lurus dengan biaya hidup di sana.
3. Mobil sport dimana-mana

Tidak semua orang di Dubai menaiki mobil sport mewah.
Mayoritas penduduknuya justru menggunakan transportasi umum seperti Dubai Metro, taksi,kereta bawah tanah, angkutan umum, dan bus.
4. Banyak peluang kerja

Saat melihat film yang berlokasi di Dubai, kebanyakan dari kita percaya jika ada banyak kesempatan kerja di negara.
Kenyataanya, cukup sulit bagi pekerja asing untuk memperoleh pekerjaan di sana, sebab pemerintahnya lebih suka mempekerjakan penduduk lokalnya.
5. Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa resmi di Dubai, tetapi bahasa Inggris secara luas digunakan oleh warga dan wisatawan untuk berkomunikasi dan memahami satu sama lain.
Jadi tidak diperlukan bagi wisatawan untuk belajar bahasa Arab.
Namun tetap dianjurkan untuk mempelajari kata-kata bahasa Arab sederhana sebagai bentuk kesopanan.