Breaking News:

Sering Dijadikan Destinasi Wisata, Inilah Asal Mula Nama Kota Kuching Serawak Malaysia

Buat traveler yang sering berkunjung ke Malaysia, pasti tak asing lagi dengan nama Kota Kuching.

justrunlah.com
Kota Kucing 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Buat traveler yang sering berkunjung ke Malaysia, pasti tak asing lagi dengan nama Kota Kuching.

Kota yang terletak di negara bagian Serawak ini punya asal-usul penamaan yang unik lho.

Sebagaimana dikutip dari laman amusingplanet.com, kota ini dihuni oleh banyak kucing, di taman, trotoar, atau rambu lalu lintas.

Namun, yang bikin beda kucing-kucing di kota ini berwujud patung atau pahatan yang dibuat oleh masyarakat setempat.

Obsesi ini berasal dari nama kota.

"Kuching" dianggap sebagai turunan dari kata Melayu "kucing", tapi kemungkinan besar nama itu juga berasal dari kata "cochin", sebuah kata bahasa China yang berarti pelabuhan.

Sedangkan ada yang percaya nama ini berasal dari buah yang disebut "mata kucing" yang tumbuh secara luas di Malaysia dan Indonesia.

Sejarah lokal juga menunjukkan, kota ini dinamai menurut sungai kecil bernama "Sungai Kuching" yang melintasi kota.

Negara bagian Sarawak pernah menjadi bagian dari Kesultanan Brunei, sekitar 200 tahun yang lalu.

2 dari 4 halaman

Namun, sebagai hadiah untuk pertolongan dalam memberantas pemberontakan, kawasan ini diserahkan pada seorang petualang Inggris bernama James Brooke yang memerintah sebagai kerajaan pribadinya.

Brooke menjalankan kerajaannya dengan mengagumkan, menyediakan sistem sanitasi yang lebih baik kepada penduduk, dan menyelesaikan beberapa pembangunan termasuk rumah sakit, benteng, penjara dan bangunan lainnya.

Keluarga Brooke memerintah Sarawak sampai pendudukan Jepang pada bulan Desember 1941.

Menurut dongeng yang sering diceritakan turun-temurun, ketika James Brooke pertama kali tiba di Kuching, dia bertanya kepada pemandu lokalnya nama kota tersebut.

Pemandu yang berpikir bahwa James Brooke menunjuk seekor kucing, mengatakan "Kuching".

Ceritanya ini juga dibuat jelas dari fakta, etnis Melayu di Sarawak menyebut kucing "pusak", bukan dengan kata Melayu "kucing".

Selain itu, nama "Kuching" sudah digunakan untuk kota pada saat Brooke tiba pada tahun 1841.

Motif dan hiasan berbentuk kucing bisa ditemukan di sekeliling kota.

(Amusing Planet)
(Amusing Planet)
(Amusing Planet)

Di antaranya, air mancur kucing (di seberang Hotel Grand Margherita Kuching), sebuah pilar kucing yang ditutupi bunga rafflesia (di bundaran di sudut Jalan Padungan dan Jalan Chan Chin Ann), serta patung keluarga kucing di Balai Kota Utara di Kuching.

Patung kucing setinggi 2,5 meter berdiri di batas kota Kuching Utara dan Kuching South (di sebuah pulau lalu lintas di luar gerbang upacara seremonial China) dan disebut Great Cat of Kuching.

3 dari 4 halaman

Kucing putih dengan kumis kawat yang disebut Nick juga diberi pakaian tradisional saat sejumlah festival besar, yakni warna merah untuk Tahun Baru Imlek, hijau saat Idul Fitri, pakaian Santa saat Natal, dan rompi tradisional Iban selama festival panen lokal.

Ada juga grafiti kucing di deretan dinding, lalu toko-toko berjejer dengan souvenir kucing, penginapan B&B Quiik Cat, dan bahkan ada kafe bertema kucing yang diberi nama Meow Meow Cat Café!

Sebuah perguruan tinggi di Kuching juga diberi nama I-CATS-the International College of Advanced Technology Sarawak, dan stasiun radio lokalnya adalah Cats FM.

Sedangkan, destinasi wisata utama di Kota Kuching yang paling terkenal adalah Cat Museum, yang berisi lebih dari 4.000 artefak termasuk lukisan dan memorial yang berhubungan dengan kucing.

Eksibisi dalam museum tersebut mencakup seekor kucing mumi dari Mesir kuno, sebuah galeri iklan yang berhubungan dengan kucing, dan lima spesies kucing liar yang ditemukan di Borneo.

Ada sebuah cerita yang pernah terjadi di tahun 1950an, orang-orang di Borneo (Kalimantan) terkena wabah malaria.

(Amusing Planet)
(Amusing Planat)
(Amusing Planet)

Jadi pihak berwenang menyebarkan banyak DDT insektisida, yang walaupun membantu memerangi nyamuk pembawa malaria namun juga membunuh sejumlah besar kucing di pulau itu.

Konsekuensi dari hal ini adalah populasi tikus berkembang dan mereka menyebarkan wabah semakin luas.

Untuk mengatasi masalah wabah tersebut, Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengirimkan 14.000 kucing ke wilayah pedesaan Malaysia dalam sebuah misi yang dikenal sebagai 'Operation Cat Drop'.

Meskipun kisah kucing ini mungkin bisa jadi cuma rekayasa, cerita ini telah diterbitkan berkali-kali sehingga diyakini berperan pemberlakuan larangan DDT oleh Senat AS tahun 1972.

4 dari 4 halaman

Itulah asal mula nama Kota Kuching, Serawak, Malaysia.

Kalau kamu penasaran, kamu bisa coba kunjungi kota ini dalam agenda travelingmu selanjutnya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MalaysiaKota KucingChinaMelayu Curry Puff Keropok Lekor
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved