Breaking News:

Suka Membantai dan Mutilasi, 9 Fakta Kekejaman Raja Leopold II Ini Disembunyikan dari Mata Dunia

Ialah Raja Leopold II, sosok yang cocok jika dibandingkan dengan Hitler. Ia dikenal sangat kejam dan suka melakukan pembantaian atas haknya sendiri.

Boredomtherapy.com
Warga Kongo masa pemerintahan Raja Leopold II 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNTRAVEL.COM - Adolf Hitler dikenal sebagai diktator paling kejam sepanjang sejarah dunia.

Rupanya ada tokoh yang tak kalah kejam dari Hitler.

Ialah Raja Leopold II, sosok yang cocok jika dibandingkan dengan Hitler.

Ia dikenal sangat kejam dan suka melakukan pembantaian atas haknya sendiri.

Sayangnya, tindakan mengerikan yang dilakukannya tidak terlalu diketahui dunia.

Dirangkum TribunTravel.com dari laman Boredomtherapy.com, berikut kisah-kisah mengerikan masa kepemimpinan Raja Leopold II yang diharapkan tidak akan pernah terjadi lagi.

1. Raja Leopold II dari Belgia bertanggung jawab atas kematian lebih dari 10 juta orang

Ia mengubah sebagian besar Afrika menjadi budak darurat perkebunan, di mana ia melakukan mutilasi besar-besaran pada abad ke-19.

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

2. Efek pemerintahannya masih terasa hingga kini, namun kekejamnya tetap tidak diketahui orang-orang di luar Afrika

2 dari 4 halaman

Lebih parahnya lagi, ada fakta jika dunia begitu enggan untuk menghentikan kekejamannya.

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

3. Leopold II menjadi raja Belgia pada tahun 1865, dan seperti negara-negara Eropa lainnya, ia memperluas kerajaan di Afrika

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

4. Banyak orang mempertanyakan kemampuannya menjadi pemimpin

Sepupunya sendiri, Ratu Victoria dari Inggris bahkan menyebutnya sebagai orang yang sangat tidak layak menjadi pemimpin.

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

5. Tujuan utama Leopold adalahmengeksploitasi lahan sebanyak mungkin dan mendapat uang sebanyak yang dia bisa

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

6. Dengan koneksi dan keterampilan diplomatik, Leopold berhasil meyakinkan penguasa Eropa untuk membiarkan dia mengamankan tanah di daerah Kongo yang luasnya 76 kali lebih besar daripada Belgia sendiri

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

7. Permintaan karet meledak di pasar global

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

Orang-orang Kongo, dipaksa untuk mendapatkan karet.

Setiap desa harus memenuhi kuota yang ditetapkan di kawasan itu.

Jika sebuah desa gagal memenuhi kuota, mereka akan disandera dan dibunuh.

3 dari 4 halaman

Para milisi dari ABIR (Anglo-Belgian India Rubber) perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam karet di Kongo Free State, memberi hukuman berat pada mereka yang tidak memenuhi target panen karet sehari-hari.

Mereka diminta untuk memberikan tangan terputus dari siapa pun keluarga mereka yang bersedia.

Atau mereka bisa dituduh menggunakan amunisi yang diimpor dari Eropa dengan biaya tinggi.

8. William Henry Sheppard, seorang misionaris Presbyterian, menyaksikan kengerian langsung dan mendokumentasikan temuannya pada buku hariannya

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com

Dia melewati beberapa desa dan berbicara tentang kengerian yang terjadi di sana.

Seorang bernama Mlumba Nkusa mengatakan, dia dipaksa untuk mengumpulkan sejumlah besar karet serta 60 budak.

Ketika ia gagal melakukan satu dari perintah itu, petugas akan membantai antara 80 dan 90 pekerja di suatu tempat.

Sheppard juga ditunjukkan sebuah pondok yang didedikasikan untuk memperkosa penduduk setempat.

Di pondok lain, ditemukan lebih dari 80 potongan tangan terpenggal, digantung di atas api yang menjaganya.

9. Akhirnya, setelah mendapat kecaman internasional, Belgia dipaksa untuk mengevaluasi kembali pemerintahan di Kongo hingga akhirnya penyiksaan Leopold berakhir pada tahun 1908

boredomtherapy.com
boredomtherapy.com
4 dari 4 halaman

Secara resmi, ia bertanggung jawab atas sedikitnya 10 juta kematian.

Namun, beberapa sumber lain telah memperkirakan, ada 15 juta warga Kongo benar-benar meninggal karena kebijakan-kebijakannya.

Leopold meninggal pada tahun 1909.

Tidak mengherankan, orang mencemooh selama prosesi pemakamannya.

Mudah-mudahan, buku-buku sejarah akan menceritakan kengerian pemerintahan Raja Leopold II dan membuat dunia tahu.

Kolonisasi Afrika itu penuh dengan korupsi, keserakahan, dan kematian.

Dengan informasi ini, kekuatan-kekuatan besar dunia harus melakukan yang terbaik untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.

Selanjutnya
Tags:
BelgiaKongoTikTokmhalajewelviral di medsos Idgitaf Jamet Ade Bhakti iShowSpeed Lina Mukherjee KMSK Deinze
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved