Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Suku Dayak merupakan satu di antara berbagai suku di Indonesia yang masih memegang teguh adat istiadatnya.
Satu perwujudan dari dipegang teguhnya adat istiadat dan budaya adalah melalui penyelenggaraan upacara adat.
Dilansir dari laman Kompas.com, belum lama ini Dewan Adat Dayak Kecamatan Kendawangan menyelenggarakan upacara adat Bapalas Benua Bekasik, bekerjasama dengan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR).
Upacara ini diselenggarakan di Jarau Kota Mara (Gerbang Adat) Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (28/9/2017).
Upacara Bapalas adalah upacara yang dilaksanakan masyarakat Dayak di Kendawangan pada saat usai masa panen.
Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta kepada para petani desa.
Serta berfungsi sebagai media tolak bala terhadap roh-roh jahat.
Suku Dayak memiliki beberapa upacara adat yang diadakan sebagai bentuk kepercayaan dan penghormatan mereka terhadap kekuatan gaib pada benda keramat, roh-roh halus, dan pencipta alam semesta.
Oleh karena itu para anggota suku Dayak mengadakan upacara adat untuk beberapa kesempatan.
Berikut TribunTravel.com telah melansir tujuh macam upacara ritual adat Suku Dayak dari berbagai sumber.
1. Upacara Nyagahatan (Upacara Musim Tanam dan Panen)
Dengan dipimpin seorang petugas adat yang menangani padi, Tuha Tahut, upacara nyagahatan diselenggarakan di satu tempat di dekat sawah (Panyugu) agar padi yang ditanam tumbuh subur.
Ada beberapa tahap menanam padi sebelum upacara dilakukan.
Yakni “ngerinteh jalai (merintis jalan), nebaeh (menebas), nebang (menebang), nunu umai (membakar lahan), menugal benih dan menanam bibit, mantun padi atau menyiang, ngetau atau panen padi, dan pengemasan padi."
2. Upacara Gawai Makai Taun
Upacara ini merupakan bentuk syukur kepada Petara (Tuhan) atas rizki yang dilimpahkan serta untuk memohon berkah.
3. Sesaji Upacara Pemberian Nama Bayi (Batalah)
Ini merupakan upacara yang dilaksanakan saat seorang anak dilahirkan dan diberikan nama yang baik.
Tujuan dari upacara ini adalah agar anak selalu mendapat perlindungan oleh Petara (Tuhan).
4. Upacara Tiwah
Tiwah merupakan upacara yang berkaitan dengan orang yang sudah meninggal.
Yakni upacara yang disertai doa dan puja-puji dan dilaksanakan untuk mengantarkan tulang belulang almarhum ke sebuah tempat khusus yang berbentuk seperti rumah kecil.
Rumah kecil ini disebut Sandung.
5. Upacara Laluhan
Upacara laluhan adalah upacara yang diadakan menjelang peperangan dengan suku lain.
Namun sampai saat ini, upacara laluhan masih diselenggarakan meski sudah tidak ada perang.
Tapi sekarang diadakan sebagai atraksi budaya dan seni.
Dalam upacara ini, properti yang digunakan adalah senjata-senjata tradisional, namun hanya diperagakan mirip seperti tarian.
6. Upacara Wadian
Ini adalah upacara adat Suku Dayak sebagai sarana pengobatan dan biasanya memakan waktu yang cukup lama, yakni satu minggu.
Dalam upacara ini, ada ritual pengobatan yang dipimpin ahli obat dan penyakit serta diiringi tari-tarian tradisional.
7. Upacara Manyanggar
Upacara manyanggar diselenggarakan untuk menciptakan harmonisasi antara kehidupan di alam dunia nyata dan alam gaib.
Pasalnya, Suku Dayak percaya, penghuni alam ini bukanlah manusia saja, tetapi juga makhluk yang tak kasat mata.
Nah, upacara manyanggar ini juga berfungsi untuk menghormati alam kehidupan lain.