Laporan Wartawan TribunTRavel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika diminta menyebutkan hewan paling berbahaya di dunia, kemungkinan kalian akan membayangkan singa, buaya, ular, atau hiu.
Ya, hewan-hewan ini dikenal predator alam liar bahkan menyebabkan hilangnya banyak nyawa.
Tapi, percayakah kalian jika ada makhluk yang lebih mematikan di planet ini?
Mereka tidak bergigi tajam dan bertubuh besar.
Bahkan, makhluk ini tumbuh di air tawar dan sering kalian jumpai.

Percaya tidak percaya, siput air tawar ternyata lebih membahayakan dari seekor ular.
Moluskrip kecil ini tampaknya memang tidak berbahaya.
Dirangkum dari laman Boredomtherapy.com, siput air tawar dianggap sebagai salah satu makhluk paling mematikan di dunia.
Moluska mungil ini bisa kalian temukan di danau dan sungai air tawar di seluruh dunia.

Banyak di antara hewan ini membawa parasit menular mematikan yang membunuh 200 ribu orang per tahun.
Betul, jumlah korban mereka lebih banyak dari predator mamalia!
Banyak keong air tawar membawa parasit berbahaya yang disebut cercaria yang menyebabkan penyakit schistosomiasis, atau "demam siput."
Siput melepaskan parasit tersebut dalam bentuk larva ke dalam air, dan akan menembus kulit orang yang bersentuhan dengannya.
Berikut adalah ilustrasi sederhana tentang bagaimana larva cercaria ditransfer dari siput ke inang, dan kemudian kembali ke siput lagi.

Parasit itu mengambil alih fungsi otak dari siput, lalu mengubahnya menjadi "zombie" terkontrol.
Bukankah itu sangat gila?
Begitu masuk ke tubuh siput, parasit sepenuhnya mengendalikan tubuh siput tersebut.
Hal ini memungkinkan mereka meletakkan lebih banyak telur dan berkembang biak di tempat baru.
Suzanne Sokolow, ahli ekologi penyakit, angkat bicara tentang schistosomiasis.

Dia berkata, "telur Schistosomiasis dapat masuk ke jaringan yang berbeda dan menyebabkan gejala ringan mulai dari anemia dan kelelahan, sampai ke berbagai tingkat yang paling parah bahkan kematian pada sekitar 10 persen kasus kronis."
Schistosomiasis paling banyak ditemukan di negara-negara miskin yang tidak memiliki sanitasi air yang baik.
Parasit sangat merajalela di banyak bagian Afrika.
Air di sini sangat tidak aman untuk diminum atau mandi.

Tapi karena banyak orang hidup dalam kemiskinan, mau tidak mau mereka tetap menggunakannya.
Cara lain parasit mematikan ini masuk ke tubuh manusia adalah dari bekicot yang terkontaminasi lalu diolah menjadi makanan.

Daging moluska air tawar ini sering dikumpulkan untuk makanan, tapi tidak dibersihkan secara menyeluruh sehingga parasitnya masih menempel.
Gejala schistosomiasis biasanya dimulai dengan munculnya ruam merah di kulit lalu muncul bintik-bintik gatal.

Tergantung di mana parasit meletakkan telurnya, mereka dapat mengalami efek samping seperti sakit perut, diare, dan munculnya darah dalam urin dan tinja.
Sulit dipercaya bmemang, sesuatu yang kecil dan tampaknya tidak berbahaya seperti siput air tawar ternyata memiliki dampak mematikan.

Ada cara mengatasi schistosomiasis, namun para ahli mengatakan cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah pengaturan sanitasi yang lebih baik di daerah yang terdeteksi adanya parasit.