Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Jerapah merupakan satu di antara jenis-jenis binatang yang terancam punah, maka dari itu ia jadi masuk daftar binatang yang dilindungi.
Tak hanya itu, jerapah juga jadi hewan favorit karena ekspresi mukanya yang tampak imut, meski badannya besar dan tingginya bisa mencapai hampir 5 meter.
Kalau di Indonesia, biasanya kita hanya bisa menemukan binatang eksotis ini di kebun binatang.
Lain halnya jika di Afrika, tempat habitat aslinya, karena jerapah merupakan mamalia endemik Afrika.
Para traveler yang menjelajahi Afrika bisa melihat hewan berleher panjang ini di sejumlah taman nasional di benua tersebut.
Seperti Taman Nasional Serengeti (Tanzania), Konservasi ALam Maasai Mara (Kenya), Taman Nasional Murchison Falls (Uganda), Taman Nasional Kruger (Afrika Selatan).
Taman-taman nasional tersebut didapuk sebagai tempat terbaik melihat jerapah, menurut laman The Telegraph.
Yang unik dari hewan ini adalah pola bercak-bercak yang ada di tubuhnya yang mampu membantu jerapah berkamuflase dengan sempurna dengan lingkungan sekitarnya.
Namun, tahukah kamu, baru-baru ini jerapah dengan warna bulu yang tak biasa baru diketemukan?
Dilansir dari laman mashable.com, penampakan jerapah yang mirip seperti makhluk dari dunia magis muncul di kawasan Garissa County, Kenya.
Saat itu, seorang pengunjung di Ishaqbini Hirola Conservatory merekam dua ekor jerapah berwarna putih polos tanpa belang sedang berjalan-jalan di area tersebut.
Rupanya dua ekor jerapah merupakan pasangan induk dengan anaknya.
Diketemukannya jerapah unik ini menjadi perhatian seorang anggota parlemen untuk wilayah Garissa dan pemimpin Majority in the National Assembly, Kenya, Hon. Aden Duale.
Ia pernah memposting peristiwa ini di akun Twitternya @HonAdenDuale pada 19 April 2016.
Tentunya warna jerapah yang polos ini mejadikannya hewan yang dobel-langka.
Warna kedua jerapah itu disebabkan oleh kondisi genetik yang disebut Leucism.
Leucism menyebabkan hewan tersebut kekurangan kemampuan untuk menghasilkan pigmen.
Bagaimana traveler, kamu tertarik melihat jerapah magis ini di habitat aslinya?