TRIBUNTRAVEL.COM - Mayoritas penyelam sudah tahu jika menyelam di Raja Ampat, butuh lisensi selam alias sertifikat lulus kursus selam.
Namun bagi orang-orang yang belum pernah menyelam dan berada Raja Ampat, relakah menyia-nyiakan pemandangan alam bawah laut yang dinobatkan sebagai situs selam terbaik dunia tahun 2015 versi CNN?
"Untuk diving di Raja Ampat butuh license karena faktor kondisi alam. Kebanyakan berbentuk atol dan kondisi arusnya cukup kuat. License ini berarti orang tersebut telah menguasai penggunaan alat scuba dan di saat terjadi emergency tahu apa yang harus diperbuat," kata Dive Master Instructor Kenedy Wenas yang KompasTravel temui saat kunjungan ke Festival Lovely Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (19/10/2016).
Jika ada wisatawan yang ingin menjajal selam untuk pertama kali atau belum mendapat lisensi selam, Kenedy menyarankan discovery scuba diving di tempat yang lebih aman.
Biasanya bukan di situs-situs selam ternama Raja Ampat seperti Mioskon, Manta Reef, Pulau Gam, Cross Wreck dan masih banyak lainnya.
"Kalau ingin discovery, instruktur selam akan memilih tempat untuk try scuba atau discovery scuba, di tempat yang lebih aman," kata Kenedy.
Instruktur biasanya akan membawa penyelam pemula untuk mencoba discovery scuba diving di tempat yang arusnya tenang dan medannya menopang untuk keberlangsungan kegiatan.
"Starting point-nya juga harus ada tangga sehingga instruktur dan penyelam dapat berkomunikasi dengan mudah," kata Kenedy.
Jika sudah menjajal discovery scuba diving dan jatuh cinta dengan olahraga satu ini, tak ada salahnya mengambil lisensi diving langsung di Raja Ampat.
Beberapa resor bekerja sama dengan operator selam pengeluar lisensi resmi untuk kursus selam.
"Biasanya untuk kursus open water itu empat hari, nah ada paket kursus selam dengan penginapan itu. Harganya tergantung penginapan," kata Kenedy.
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul "Diving" Pertama Kali Langsung di Raja Ampat, Bolehkah?