Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kesempatan mendaki Gunung Everest menjadi sebuah petualangan yang tak terlupakan.
Bagaimana tidak, gunung bersalju yang terbilang ekstrim ini cukup sulit untuk ditaklukan.
Meski saat ini sudah terbilang lebih aman karena bantuan teknologi.
Namun dulu, gunung ini dikenal sangat berbahaya.
Banyak orang yang harus meregang nyawa karena berusaha mendaki gunung ini.
Menyedihkannya lagi, mayat mereka tak pernah bisa dikuburkan dan dibiarkan berada disana.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com berikut kisah suram korban tewas dan hilang yang mendaki gunung Everest.
1. Tsewang Paljor alias Green Boots
Dikenal sebagai green boots.
Mayatnya masih ada di sana sampai sekarang.
Sekilas seperti orang yang meringkuk dalam lubang sembari menunggu pertolongan.
Bagi pendaki yang mencoba menaiki Everest pasti akan menemukannya.
Tsewang sendiri tewas saat mendaki pada 1996.
2. Francys dan Sergei Arsentiev
Francys Arsentiev membuat sejarah pada 1998 ketika dia menjadi wanita Amerika pertama yang mencapai puncak Everest tanpa oksigen.
Dia memulai pendakian dengan suaminya Sergei Arsentiev, dan mereka berdua berhasil sampai ke puncak.
Sayang hanya satu dari mereka yang berhasil turun.
Ini karena sang istri yang jatuh ke bawah tebing curam.
Saat jatuh, ada 2 pendaki lain yang mendengar jeritan Francys.
Mereka adalah Ian Woodall dan Cathy O'Dowd.
Dua pendaki ini berusaha menyelamatkannya dengan turun ke bawah jurang.
Mereka berhasil menemukan Francys dan memberikan oksigen tambahan.
Sayang karena lokasi jurang yang curam, kondisi Francys yang tak bisa berjalan, cuaca yang tak mendukung, dan juga tak aman untuk membawanya turun ke bawah jurang, akhirnya dua pendaki meninggalkan si wanita dan berusaha mencari bantuan.
Begitu dua pendaki mencapai base camp yang aman, mereka mendapati kenyataan jika suami si wanita yang masih berada di atas gunung, jatuh ke jurang dan meninggal.
8 tahun kemudian, para pendaki baru bisa menemukan si wanita yang telah tewas karena ditinggalkan di jurang.
Mereka menutupi tubuhnya dengan bendera Amerika dan meninggalkan catatan yang ditulis oleh keluarganya.
3. Mountaineer George Mallory
Kembali pada 1920, ada seorang pendaki gunung Inggris terkenal bernama George Mallory.
Dia meninggal dalam usahanya untuk menjadi yang pertama yang pernah mencapai puncak Everest.
Pria ini terjebak dalam cuaca ekstrim selama badai.
Tubuhnya tidak ditemukan sampai 1999 ketika Eric Simonson ( pemimpin ekspedisi) dan Jochen Hemmleb (peneliti) berusaha mencarinya.
Saat ditemukan, tubuhnya masih terjaga dengan baik.
Pada bagian kepalanya terdapat bekas luka tumpul yang memperlihatkan jika dia terlempar selama badai.