Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara biasanya tidak menentukan dress code di dalamnya.
Setiap orang boleh berpakaian apa saja asalkan tetap sopan dan tidak mengganggu ketenangan orang lain.
Namun, apa yang terjadi di Manchester Airport, Inggris bakal bikin kamu tepok jidat.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, rombongan keluarga ini bepergian melalui Bandara Manchester ditolak masuk ke ruang pribadi (private lounge) karena mereka mengenakan T-shirt Minnie Mouse.
Jane Raikes telah memesan tempat untuk dirinya dan tujuh anggota keluarga lainnya di Aspire Lounge, Terminal 1 di Bandara Manchester dengan biaya 700 poundsterling (sekitar Rp 12,05 juta).
Mereka berencana untuk tinggal sementara di lounge tersebut sebelum melakukan penerbangan internasional selama 9 jam 30 menit ke Florida untuk berlibur ke Disney World.
Nah. saat akan memasuki private lounge, setiap anggota keluarga mengenakan kemeja Minnie Mouse dengan tulisan nama masing-masing, "Florida 2017" dan "Familymoon" di atasnya.
Mereka ditolak masuk dengan alasan pakaian mereka dianggap mengganggu.
Emma Raikes, putri Jane, pun sangat terkejut dan kecewa karena ditolak oleh pihak lounge.
"Kami sangat kecewa dengan kerumitan ini saat mencoba masuk lounge yang kami pesan."
"Kami sedang akan berlibur ke Disney dan tidak mengira T-shirt Minnie Mouse dengan nama kami di atasnya akan dianggap menyinggung perasaan. "
"Ini menjadi hal yang sangat mengecewakan untuk awal liburan kami, " katanya kepada Manchester Evening News.
Keluarga tersebut akhirnya diizinkan masuk hanya setelah mereka sepakat untuk mengenakan baju penutup.
Menurut kode berpakaian Aspire Lounge, para tamu tidak boleh mengenakan "rompi atasan untuk pria, kaus sepak bola atau rugby, pakaian dengan slogan-slogan yang menyinggung, pakaian mewah, atau pakaian onesie (jumpsuit)."
"Saya sebenarnya tidak keberatan. Tapi T-shirt Minnie Mouse ... ini sama sekali tidak menyinggung."
"Keponakanku marah dan menangis karena lapar. Kami bukan seperti sedang mengadakan pesta lajang," tambah Emma Raikes.
Seorang perwakilan Swissport, yang memiliki lounge tersebut, menyampaikan sebuah pernyataan kepada The Independent.
"Lounge kami memang memiliki ketentuan dress code dimana kami mengizinkan para tamu untuk mengenakan berbagai barang kasual yang cerdas."
"Serta melarang item yang lain seperti kemeja tur, pakaian olahraga, serta baju yang terlalu mewah. "
"Pada kesempatan khusus, anggota staf yang menghadapi keluarga ini dinyatakan salah."
"Karena telah meminta mereka untuk menutupi T-shirt pribadi dan salah menafsirkan ketentuan berpakaian, yang dirancang untuk memastikan suasana nyaman bagi semua tamu di dalam jaringan kami."
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada keluarga Raikes atas kesalahan ini dan mempersilakan mereka untuk menghubungi kami secara langsung dalam menyelesaikan masalah ini. "
Perusahaan menambahkan, tim Aspire Lounge akan diberi pengarahan kembali tentang ketentuan pakaian yang diterapkan.