Laporan Travel Writer Hesti Handayani
TribunTravel.com - Bermodal nekat dan bantuan dari teman-teman yang baik hati, akhir mimpiku menjadi nyata.
Yah! Perjuanganku akhirnya terbayar dan aku bisa menginjakkan kaki di Jepang.
Di ceritaku sebelumnya aku membahas mengenai paspor hingga perjalanan dua hari pertamaku liburan di Jepang.
• Ueno Park Jepang - Rela Antri Demi Indahnya Sakura Bermekaran di antara Salju #JapanPart4
Berbagai tujuan utama liburanku di Jepang ada di tiga hari terakhir dengan menggunakan JR Tokyo Wide Pass.
Aku menyebutnya kartu sakti karena bisa membawaku keliling Jepang plus ngerasaain naik kereta shinkansen, itu tuh kereta tercepat yang terkenal itu.
Jadi nih JR Tokyo Wide Pass itu tiket terusan bagi para wistawan mancanegara yang datang dengan visa wisata atau liburan ke Jepang.
Apa sih kelebihannya? Banyak banget.
Aku bisa mengunjungi berbagai destinasi secara gratis dengan kartu sakti ini.
Oh yah, JR Tokyo Wide Pass bisa dibeli di JR EAST Travel Service Center atau loket tiket kereta JR di stasiun kereta.
Harga JR Tokyo Wide Pass 10 ribu yen atau sekitar Rp 1,2 juta untuk tiga hari.
Kartu sakti ini mengantarkan aku mengunjungi tiga tempat, Gunung Fuji, Gala Yuzawa dan Kawazu.
Ngapain aja aku di tiga destinasi itu, yuk langsung simak ceritaku
1. Gunung Fuji
Destinasi pertamaku menggunakan JR Tokyo Wide Pass adalah Gunung Fuji.
Ke Jepang tanpa berkunjung ke Gunung Fuji itu akan terasa ada yang kurang.
Yah meskipun Gunung Fuji tak terlihat karena tertutup salju, aku tetap ingin berkunjung.
Bayangan awalku sih, setelah naik kereta dan keluar dari stasiun di depan mata langsung terlihat Gunung Fuji.
Tapi itu hanya ekspektasiku semata, realitanya aku masih melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus.
Sebagai backpacker amatir, aku tak mempersiapkan budget untuk ini.
But, traveling must go on!
Karena tarif bus disesuaikan dengan spot terbaik dan jarak tempuh untuk melihat pemandangan Gunung Fuji, aku memilih tarif yang paling minim.
Jadi semakin jauh jarak tempuh dan best view tarif bus semakin mahal.
Kebanyakan traveler sih memilih spot yang dekat danau yang tarifnya sekitar 500 sampai 700 yen atau sekitar Rp 60 ribu sampai 85 ribu.
Aku ambil tarif yang paling murah 150 yen atau sekitar Rp 18 ribu.
Jangan ditanya kelihatan Gunung Fuji atau tidak, sudah pasti tidak karena tertutup salju dan kabut.
2. Gala Yuzawa Resort
Gala Yuzawa Resort itu resort musim dingin yang punya akses langsung ke Stasiun Shinkansen.
Wah, akhirnya aku merasakan kereta terscepat yang mengantarkanku bermain salju dan meniki gondola.
Di Gala Yuzawa aku beli paket khusu untuk turis.
Dengan membayar sekitar Rp 200 ribu, aku udah bisa menikmati gondola, sewa sepatu boot dan sarung tangan.
Berdasarkan informasi dari teman, biasanya turis ditawari untuk menaruh barang di loker dan harga sewanya lumayan banget.
Harga sewa loker itu 1.000 yen atau sekitar Rp 120 ribu.
Sebagai bacpacker sejati aku memilih untuk menolaknya dan menaruh sepatu di tas ransel.
Alhsil aku dan dua temanku bermain ski dengan beban di punggung.
Kalau begini jadi kelihat mana bacpacker amatir dan turis berduit. dan bermain ski.
Momen yang paling sulit aku lupakan waktu naik gondola.
Melihat hamparan salju dan pepohonan yang mengkristal dari atas gondola membuatku tersenyum sendiri sambil berguman, sumpah ini keren!
Bonus! Echigo Yuzawa
Setelah puas bermain salju di Gala Yuzawa, ada bus gratis yang mengantarkan wisatawan untuk mengunjungi Echigo Yuzawa.
Echigo Yuzawa itu tempat membeli souvenir yang lucu-lucu gitu.
Tapi karena harganya kurang pas di kantongku, aku cuma window shopping.
3. Kawazu, Shizuoka
Karena temanku harus membeli titipan oleh-oleh di Daiso yang ada Takesita Street, alhasil hari terakhir aku jalan seorang diri menuju Kawazu.
Sebenarnya sih aku takut tapi udah menginjakkan kaki di Jepang jadi harus lihat indahnya sakura bermekaran yang banyak.
Kurang puas melihat bunga sakura di hari pertama.
Saat naik kereta aku ketakutan sendiri, bukan karena orang yang duduk disampingku, tapi karena takut kalau salah naik kerata.
Kalau salah naik kereta itu artinya aku harus bayar pakai uang cash, sementara sisa uangku sudah minim.
Bersyukur aku tak salah kereta dan bersyukurnya lagi doaku terkabul.
Di Kawazu aku bertemu dua teman dari Indonesia yang sama-sama sewa satu apartemen di Jepang.
Jadilah liburanku di hari terakhir bahagia tanpa ketar-ketir.
Nih lihat sendiri keindahan Kawazu, jangan baper lihat kemesaraan pasangan pengantin baru yang tetap senyum sumringah ini, yah.
"Foto ini membuktikan bahwa kekuatan cinta dapat merubah suhu udara sebesar 8 derajat celcius menjadi 27 derajat celcius