TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi sebagian orang, nama taman kuliner mungkin sudah tidak asing lagi.
Taman yang ditujukan sebagai tempat ruang terbuka hijau dan pusat jajanan kuliner tersebut, dilengkapi dengan penunjang fasilitas perekonomian masyarakat dan juga dapat menjadi alternatif rekreasi.
Taman yang mulai dibuka pada 19 Agustus 2007 tersebut, memiliki beragam kios dagangan kuliner di dalamnya.
Selain itu kios-kios pedagang baju dan sepatu juga bisa traveler jumpai di beberapa gerai yang disediakan.
Taman seluas 1,5 hektar tersebut, terletak di Jalan Angga Jaya, Dusun Gejayan Condong Catur Depok Sleman, Jogja.
Letaknya yang juga berada di bantaran sungai Gajang Wong, menjadikan Taman Kuliner sebagai tempat bersantai dan menikmati asri suasana desa.
Fasilitas umum yang disediakan juga cukup lengkap, seperti Musholla, Toliet, lahan parkir yang luas hingga panggung dan plaza.
Menurut Edi, seorang warga sekitar, sebelum dibangun, dulunya area tersebut merupakan lahan persawahan yang subur.
"Tempat ini dulunya merupakan lahan persawahan, selain untuk bertani, persawahan tersebut juga sering digunakan untuk menggembalakan hewan ternak," ujarnya.
Berbagai event musik dan seni budaya juga kerap meramaikan tempat tersebut, event besar seperti FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) dan Festival jajanan pasar juga pernah di selenggarakan di tempat tersebut.
Bahkan FKY sendiri pernah dua kali meramaikan tempat tersebut.
Dari tahun ke tahun, taman kuliner memang tidak sebegitu ramai seperti apa yang diharapkan, kios-kios juga masih terlihat sepi pengunjung di hari biasa.
"Hari-hari biasa tempat ini cenderung sepi dan tidak banyak pengunjung, kalau pun ramai pasti ada event pagelaran seni atau musik," kata Yuli seorang warga sekitar.
Namun belakangan ini Taman Kuliner menjadi satu tempat favorit bagi para pecinta burung.
Setiap Sabtu dan Minggu sore tempat ini mendadak seperti pasar burung yang sangat ramai.
Para kicau mania dari berbagai pelosok daerah di Yogyakarta datang ketempat tersebut untuk mengikuti berbagai lomba kicau mulai dari taraf lokal hingga nasional.
Bahkan jika tidak ada perlombaan, mereka tetap datang ke tempat tersebut untuk sekedar melatih mental burung jagoannya. Setiap sabtu dan minggu sore anda dapat menikmati beragam kicauan burung yang indah di taman kuliner ini, mulai dari burung dengan harga ratusan ribu hingga belasan juta rupiah.
Para hobi burung tersebut, bisa membawa dua bahkan tiga burung jagoannya untuk dilombakan atau sekedar di latih.
Ada juga yang hanya sekedar datang untuk menyaksikan perlombaan dan sekedar bertemu rekan-rekan sesama pecinta burung.
Di akhir minggu, taman kuliner dapat menjadi tempat bagi para pecinta burung untuk menghabiskan waktu, bahkan warga sekitar yang datang dapat bersantai menikmati sore dan mendengarkan beragam kicauan burung yang indah di tempat tersebut.
"Dengan adanya para hobiis burung yang datang di hari sabtu dan minggu sore, menjadikan tempat ini menjadi lebih hidup," tambah Yuli.
Ramainya pengunjung dari para kontestan lomba burung hingga warga biasa, juga memenuhi tiap-tiap sudut kios makanan dan minuman saat akhir minggu di tempat tersebut.
Tak jarang para kicau mania yang datang juga menjadikan taman kuliner tersebut sebagai tempat transaksi jual beli burung kepada para pemesannya.
Beragam jenis burung mulai dari Kenari, Love Bird hingga Murai Batu dapat anda temui di akhir minggu.
Sebagi penggemar burung, Yuli juga merasa senang dengan adanya event-event perlombaan burung di taman kuliner tersebut " dengan sering diadakan event-event perlombaan burung ini saya menjadi punya hiburan tersendiri. Saya juga kadang-kadang hanya melihat perlombaan saja, tapi kalau ada event besar saya menurunkan burung jagoan saya," ucap Yuli sambil tertawa.
Pada Sabtu sore dan Minggu, tempat tersebut menjadi hiburan gratis para warga sekitar serta para kicau mania, selain bisa mendengarkan kicauan-kicauan indah beragam jenis burung, para kicau mania dapat bertemu dengan berbagai komunitas pecinta burung lainnya dari pelosok daerah di kota Yogyakarta.
Riuh indahnya kicauan burung di sore hari, terdengar di setiap sudut tempat tersebut, membuat taman kuliner saat ini lebih hidup dan dipadati para pengunjung.
Taman Kuliner, kini menjadi wadah untuk para hobiis burung, untuk mengadu kicauan burung-burung andalannya.
"Kalau dulu mau melatih mental burung saja susah, sekarang walaupun tidak ikut lomba, kita bisa melatih mental burung dengan hanya datang dan burung andalan kita diperdengarkan dengan burung-burung yang sudah master di tempat ini," papar Yuli.
Taman Kuliner, sebagai tempat terbuka hijau kini juga dapat menjadi alternatif rekreasi dari sudut pandang yang berbeda.
Sekarang para pengunjung dapat menikmati nuansa yang berbeda pada hari sabtu dan minggu, melihat burung-burung yang menari dengan kicauan lantang nan indah saat kontes, menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian pengunjung.
(TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)