TRIBUNTRAVEL.COM - Saat sedang menjelajahi wilayah Pegunungan Organ, bocah bernama Jude Sparks tersandung sesuatu yang menonjol dari permukaan tanah.
Ia tak sendirian, bersama kedua orangtua dan dua saudara laki-lakinya ikut dalam perjalanan ini.
Seperti dilansir National Geographic Indonesia, Kamis (20/7/2017), Dalam sebuah wawancara dengan El Paso ABC, afiliasi KVIA, Sparks mengatakan segera mengungkapkan temuan tersebut kepada saudaranya, Hunter.
“Hunter bilang itu hanya bangkai sapi besar dan saya tidak tahu apa itu."
"Saya hanya tahu, itu adalah benda yang tidak biasa," ujar bocah 9 tahun itu.
Namun, temuan itu bukanlah bangkai sapi besar.
Ialah stegomastodon, mamalia purba kuno yang hidup sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.
Stegomastodons adalah gajah bergading besar dari keluarga Gomphotheres, sepupu jauh dari mamut kuno dan gajah modern.
Malam itu, orangtua Jude menemui Profesor New Mexico State University, Peter Houde.
Houde dan keluarga Sparks kembali ke tempat penemuan, menemukan seluruh tengkorak yang ada.
Setelah mendapatkan dana, mencari sukarelawan, dan berkoordinasi saat penggalian akan berlangsung, tim universitas dan keluarga Sparks kembali ke lokasi untuk menggali sisa-sisa tersebut.
Seminggu setelah penggalian, potongan yang rapuh—yang disebut Houde sebagai “kulit telur tipis”—dibawa ke National Geographic.
Houde berharap fosil tersebut dapat dipamerkan.
Sementara itu, Spencer Lucas, kurator paleontologi di New Mexico Museum of Natural History and Science mengomentari, di daerah New Mexico memang banyak fosil.
“Ada lebih banyak fosil dari yang saya kira di New Mexico,” katanya, saat mengomentari penggalian fosil di daerah tersebut.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Sumsel dengan judul Sang Bocah Tak Sengaja Tersandung Benda Menancap di Tanah saat Digali Bikin Semua Syok