Laporan Travel Writer Hesti Handayani
TribunTravel.com - Setumpuk tugas kuliah membuat mahasiswa harus terbelenggu dengan rutinitas yang berujung membosakan.
Yah, seperti yang aku rasakan saat itu.
Sebagai mahasisiwa tingkat lanjut, deadline tugas dan tesis hampir setiap hari menghantui.
Suatu ketika, titik jemu itu bergemuru hingga akhirnya aku memutuskan untuk melakukan perjalanan.
Dua tahun tinggal di kota gudeg membuatku ingin menatang diri mengunjungi destinasi di luar Yogyakarta.
Impian masa SMA saat menerima pelajaran Bahasa Jepang kembali terngiang hingga akhirnya pilihanku jatuh untuk mengunjungi negeri sakura, Jepang.
Siapa sih yah tak tahu Jepang, beragam hal koyol hingga teknologi canggih ada di negeri matahari terbit ini.
Kenekatan ini dimulai dari melihat harga tiket pesawat yang lumayan miring.
Tanpa berfikir panjang, aku pun memesan tiket penerbangan dari Malaysia menuju ke Jepang dengan maskapai Malaysia Airlines.
Harga normal untuk penerbangan dari negeri Jiran menuju Jepang sekitar Rp 2 jutaan.
Keberuntungan berpihak padaku, aku mendapatkan tiket ke Jepang dengan harga sekitar Rp 520 ribu bila dirupiahkan.
Tanpa berfikir panjang, aku pun langsung memesannya, padahal belum paspor belum dikantongi.
Jangan ditanya mengenai nomor paspor yang harus diisi di tiket, teknologi sudah canggih guys, jadi aku mengisi nomor sembarang yang nantinya bisa diganti.
Bermula dari kenekatan untuk membeli tiket tersebut, semua drama dan keajaiban Tuhan aku rasakan melalui perjalanan menuju Jepang.
Ingin tahu pengalaman pertamaku solo traveling ke Jepang plus bonus dua negara tetangga?
Kamu bisa membacanya dalam topik Backpacker Jepang.
See you soon in the next story!
Italia hingga Turki - Bagai Lukisan! Ini 15 Desa Terindah di Dunia, Lihat Posisi Indonesia https://t.co/vgJ9RJC8ai via @TribunTravel
— Tribun Travel (@TRIBUNTravel) August 4, 2017