Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, apa yang akan kamu lakukan saat tiba-tiba terdampar di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni?
Sebagian orang pasti akan berusaha untuk bisa keluar dari sana.
Namun hal berbeda ini justru dilakukan oleh Zoe Lucas.
Dia justru senang menghabiskan waktunya seorang di pulau paling terpencil di dunia.
Tak cuma setahun dua tahun, dia bahkan betah berada di sana selama lebih dari 40 tahun.
Dilansir TribunTravel.com dari laman dailymail.co.uk, Zoe Lucas yang kini berusia 67 tahun ini telah menghabiskan 40 tahun hidupnya di Sable Island di lepas pantai Kanada.
Tak ada seorang pun yang berani tinggal di sana.
Teman yang selama ini menemani Zoe hanyala 400 kuda, 300.000 anjing laut abu-abu dan 350 jenis burung.
Bukan tanpa alasan memang tidak memilih tinggal di Sable Island.
Zoe sendiri merupakan seorang ilmuwan yang mendedikasikan dieinya memperlajari kehidupoan di pulau.
Meski sendirian, dia tak pernah merasa kesepian.
Dia mengatakan, alat penyelamatan yang dia gunakan hanyalah adalah pad jotter untuk membuat catatan dan teropong untuk mengamati satwa liar.
Meski terkadang dia melihat beberapa pemandangan aneh dari lensanya, namun Zoe tampak sangat menikmati kehidupannya sekarang.
Ilmuwan sala Halifax ini pertama kali mengunjungi Sable Island saat berusia 21 tahun pada 1971.
"Awalnya saya sangata takut karena kondisi pulau yang terpencil dan tak berpenghuni. Namun saya tak pernah menyerah," ujarnya.
Sable Island sendiri merupakan sebuah pulau kecil berbentuk bulan sabit yang berukuran 26 mil.
Pulau ini hanya bisa diakses menggunakan perahu atau pesawat charter.
Tak cuma terpencil, iklim di pulau ini sulit untuk diprediksi.
Bayangkan saja selama 125 hari, Sable Island ditutupi kabut tebal yang cukup berbahaya bagi penerbangan.
Meski demikian Zoe tetap bisa menikmati hidupnya dengan mengamati kehidupan yang ada di pulau.
Selama bertahun-tahun dia telah mengumpulkan tengkorak kuda, sehingga para ilmuwan dapat lebih memahami bagaimana binatang itu berhasil beradaptasi dengan tempat yang ekstrim.
Wanita ini juga membantu melakukan pengumpulan sampah setiap hari untuk membantu melacak tingkat polusi laut.