Breaking News:

Kurangi Makan Junk Food Sekarang juga Kalau Ingin Nikmati Masa Tua! Begini Penjelasannya

Waspada jika selama ini foodies adalah penggemar makanan cepat saji yang tergolong junk food atau gemar memakan apapun tanpa bisa mengendalikan.

Editor: Sri Juliati
fitlife.tv
Junk food 

TRIBUNTRAVEL.COM - Asupan nutrisi yang berimbang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah timbulnya penyakit.

Untuk pemenuhan gizi seimbang, seseorang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

"Komposisinya, makanan yang mengandung karbohidrat 55 sampai 65 persen."

"Makanan mengandung protein 12 sampai 15 persen dan lemak 25 sampai 30 persen," kata Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK, dalam acara yang digelar oleh Herbilogy di Almond Zucchini Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Nah, waspada jika selama ini foodies adalah penggemar makanan cepat saji yang tergolong junk food atau gemar memakan apapun yang disuka tanpa bisa mengendalikannya.

Bukan nutrisi seimbang yang didapatkan, melainkan sumber penyakit.

Menurut beberapa penelitian, kebanyakan makanan cepat saji adalah makanan olahan, yang dimasak dengan cara digoreng.

Agar rasanya lebih enak, makanan ini biasanya diberi perasa buatan dan memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi.

Selain itu, junk food banyak menggunakan bahan makanan beku yang tidak segar dan minim penggunaan sayur dan buah.

Bahan dan cara pengolahan dalam makanan-makanan ini membuatnya menjadi tinggi kalori.

2 dari 3 halaman

Foodies mungkin terkejut bila tahu, seporsi burger yang di dalamnya diisi sayuran pun ternyata mengandung lebih dari 1.200 kalori.

Ditambah lagi, makanan ini rasanya memang enak, sehingga orang cenderung makan berlebih.

Akibatnya kalori dalam tubuh melebihi yang dibutuhkan, dan ditimbun sebagai lemak, sehingga orang mengalami obesitas.

Menurut konsultan gizi MRCCC Siloam Hospital Semanggi ini, pola hidup dengan pilihan makanan seperti itu harus diubah sedini mungkin agar bisa menikmati masa tua tanpa sakit-sakitan.

"Menikmati masa tua itu butuh energi, kalau pola hidup belum benar bagaimana mau menikmati masa tua?" tutur Dr Samuel.

Maka dari itu, dirinya menganjurkan masyarakat segera memperbaiki pola hidup.

Dari yang biasa mengonsumsi makanan cepat saji ke makanan yang berserat seperti sayur-sayuran maupun rebusan untuk menikmati masa tua di kemudian hari.

"Konsumsi yang cerdas dan penuh kesadaran akan kesehatan merupakan langkah besar menuju hidup sehat berkualitas."

"Saya sangat menganjurkan konsumsi makanan dari bahan-bahan alami," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Ingin Menikmati Masa Tua? Hindari Makanan Cepat Saji

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Samuel OetoroJakartaTribunTravel.com Sate Taichan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved