TRIBUNTRAVEL.COM - Alas kaki merupakan satu faktor yang menentukan keberhasilan saat mendaki gunung.
Namun, banyak pendaki yang menyepelekan perihal alas kaki.
Sandal pun tidak seharusnya digunakan untuk pendakian.
Apalagi baru-baru ini ada pendaki yang "nyeker" alias mendaki gunung tanpa alas kaki.
Apa bahaya yang timbul bila pendaki tak mengenakan alas kaki?
Seorang pemandu gunung bersetifikat dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Setiyawan mengatakan, menggunakan sandal gunung apalagi bertelanjang kaki sangat berisiko cedera otot engsel kaki.
Menurutnya, kegiatan mendaki termasuk aktivitas berat.
"Tak pakai alas bisa berakibat hiangnya suhu normal dalam tubuh, dan bisa hipotermia."
"Bisa juga terbentur benda keras. Tapi, ini terjadi pada orang yang tidak terlatih," ujarnya.

Ade Wahyudi, pemandu gunung yang juga bersertifikat APGI mengatakan, tak menggunakan alas kaki akan beresiko membuat kaki cidera karena terkena batu.
Juga tertusuk benda tajam sepanjang jalur, kaki lecet, dan cedera engkel.
Selain itu, juga akan menyulitkan proses evakuasi karena kesulitan berjalan.
"Karena faktor paling krusial dari pendakian gunung kan kaki, karena itu yang nopang kami buat jalan."
"Hipotermia bisa juga, karena bagian kaki yang paling dulu rentan buat kena suhu dingin," kata laki-laki yang juga anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) itu.
Ia mencontohkan kejadian-kejadian yang berawal dari pendakian gunung salju.
Menurutnya, ujung-ujung jari tangan dan kaki biasanya rentan terkena pembekuan jaringan sel dan kemudian rusak (frostbite).
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul "Nyeker" Saat Mendaki Gunung, Simak Bahayanya...