lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang anak berusia tujuh tahun umumnya menghabiskan waktu untuk sekolah, menonton film kartun favorit atau bermain petak umpet dengan teman seumurannya.
Namun, tidak demikian dengan anak-anak yang tinggal di sebuah desa terpencil di Kamboja.
Demi membantu ekonomi keluarga, mereka ikut mencari nafkah.
• Tarabajo Ya - Di Negara Ini PSK tak Cuma Dilegalkan tapi Juga Disekolahkan Biar Jadi Profesional
• Fakta Thailand - Selain Indonesia, Lambang Burung Garuda juga Dipakai di Negara dan Kota Ini
Bahkan, cara yang mereka pilih untuk mendapatkan uang sampai mempertaruhkan nyawa.
Itulah yang dilakukan pasangan kakak dan adik yang bekerja menangkap ular besar untuk biaya hidup.
Ukuran reptil itu kadang lebih besar dari tubuh mereka.
Dilansir TribunTravel dari laman Elitereaders.com, sebuah rekaman dua anak kecil di pedesaan Kamboja ini jadi viral di media sosial saat keduanya mencari ular di sepanjang ladang kering.
• Piring Unik hingga Sabun Gratis, 5 Hal Ini Hanya Didapatkan Saat Menginap di Butik Capsule Hostel
• Haiti - Harga Pangan Mahal, Warga Buat Makanan dari Bahan yang Tak Layak, Itu Kan. . .
Dua bocah berusia sekitar 7 dan 8 tahun itu benar-benar terlihat sangat berani.
Bergulat dengan ular hampir dilakukannya setiap hari.
Mereka mencari ular dengan menggunakan tubuhnya sebagai umpan untuk memikat ular keluar ke tempat terbuka.
Rekaman ini pertama kali muncul di saluran Youtube Cambodia Daily Life's.
• 6 Alasan Mengapa Traveler Tak Perlu Takut dengan Hiu si Predator Paling Difitnah di Dunia
• Yellowstone - Gila! Taman Nasional Ini Legalkan Pembunuhan, Begini Faktanya di Baliknya
Berbekal cangkul dan karung, mereka mempertaruhkan hidup untuk mencari ular besar dan menjualnya.
Seorang pengamat di Kamboja mengatakan, "Ini adalah kehidupan nyata anak-anak desa di Kamboja. Mereka menangkap ular untuk dimakan atau menjualnya kepada orang lain untuk mendapat uang".
Anak-anak ini bersedia bekerja dan mengambil pilihan yang kebanyakan orang dewasa tidak berani melakukannya.
