Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara selalu menggembar-gemborkan pada dunia kehidupan negaranya yang modern dan maju.
Kenyataanya yang sesungguhnya malah berbanding terbalik.
Jika traveler mengunjungi wilayah lain di luar Pyongyang, maka akan menemukan pemandangan yang sangat berbeda.
Dilansir TribunTravel.com dari laman barcroft.tv, tak ada gedung-gedung pencakar langit di sana, melainkan hanyalah lahan pertanian dan rumah-rumah kecil.

Fotografer Exithamster menemukan lahan pertanian selama melakukan perjalanan menelusuri wilayah Sinuiju yang terletak antara Republik Demokratik Rakyat Korea Utara dan Pyongyang.
Dian mengatakan, "Sulit untuk mendapatkan informasi tentang daerah pedesaan di Korea Utara karena kadang kami merasa pemandung kamu tidak ingin memberikan informasi apa pun yang dianggap merugikan.

Sebagian pemandu, berusaha untuk menghentikan siapa pun yang berusaha mengambil potret penduduk desa yang sedang bekerja keras dan terlihat kekurangan gizi.
Bahkan ada laporan yang menyebut jika banyak anak yang dipaksa untuk bekerja, namun tidak ditampilkan di media.

Exithamster awalnya memutuskan untuk mengunjungi negara ini, setelah mendengar berita negatif di media dan melihat sendiri bagaimana kehidupan di Korea Utara.
Fotografer itu mengatakan, "Setiap kali media Barat datang dengan cerita aneh tentang Korea Utara, pemimpin atau kebiasaan, saat itu saya mulai gatal di kepala karena ini mencari langsung kebenaran yang sesungguhnya".

"Fokus utama adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat. Gambar yang diciptakan di kepala saya dengan melihat surat kabar, video dan media sosial lokal."
Namun setelah tiba di negara itu persepsinya mulai menghilang, karena tidak ada internet atau outlet berita di sana.

Setiba di sana, Exithamster seolah kembali di masa lalu dimana saat teknologi belum ditemukan.
Bahkan pertanian di Korea Utara masih menggunakan cara tradisional tanpa bantuan teknologi modern apa pun.
Banyak dari mereka masih menggunakan peralatan dasar seperti cangkul, gerobak, dan lembu.

Exithamster berhasil berkomunikasi dan bahkan menghabiskan waktu dengan penduduk setempat, meskipun aturan dan peraturan mengunjungi sangat ketat.
Dia mengatakan jika penduduk lokal sebenarnya sangat ramah dan mereka mau berbaur dengan orang asing.
Meski dia merasa tetap diawasi namun bukan dalam hal yang buruk.
Mereka hanya memastikan Exithamster tak berpisah dengan rombongan dan kembali tepat waktu.