Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak barang serupa yang memiliki merek beragam.
Sebagai contoh, tengok saja satu produk deterjen pencuci pakaian bisa memiliki bermacam-macam merek, merek A, B, C, atau D.
Apalagi jika kita pergi ke toko swalayan, ada banyak deretan merek yang berlainan, sehingga membuat pembeli bingung memilih merek yang mana.
Masing-masing merek itu pun juga bersaing untuk mendapatkan tempat di hati konsumennya.
Namun, kadang konsumen juga tidak begitu tahu persis apa perbedaan merek dari sebuah produk yang sama
Untuk itu, melansir dari laman Bright Side, inilah perbedaan antara merek-merek terkenal dari satu produk.
1. Pepsi dan Coca-Cola

Umat manusia mungkin bisa dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang menyukai Pepsi dan mereka yang lebih memilih Coca-Cola.
Banyak eksperimen yang telah menunjukkan bahwa dua minuman ini benar-benar terasa berbeda, meski sama-sama minuman berkarbonasi.
Pepsi lebih manis dengan sedikit rasa dan aroma jeruk, sedangkan Coca-cola ada sedikit rasa vanili.
Namun, isin keduanya serupa.
Coca-cola, bagaimanapun, bahan-bahannya tertulis dengan jelas pada labelnya, sementara Pepsi memiliki bahan tambahan yang diberi kode huruf E.
Misalnya, asam ortofosfat diberi kode E338.
Selain itu, formula Coca Cola yang sebenarnya dirahasiakan.
Tetapi, produsen Pepsi tidak menyembunyikannya.
2. Lay's dan Pringles

Tidak dipungkiri kedua merek keripik kentang ini memang sangat-sangat mirip.
Tapi bisa dikatakan penggemar Lay's tak mau membeli Pringles, dan sebaliknya.
Kenyataannya, Pringles hanya terdiri dari 42% kentang dan adonan yang difermentasi dalam produknya.
Di sisi lain, Lay's merupakan keripik kentang klasik dan terbuat dari irisan kentang asli yang digoreng.
3. Lipton dan Nestea

Dua merek ini memang pernah populer di Indonesia.
Persaingan keduanya tidak sepopuler persaingan Pepsi dan Coca-cola.
Keduanya hampir sama dalam hal rasa dan isinya; minuman yang terdiri dari teh pekat, air, dan gula atau pemanis.
Namun labelnya mengatakan bahwa Nestea hitam menggunakan perasa alami, sementara Lipton memilih perasa identik.
Meskipun demikian, tampaknya Lipton memiliki lebih banyak penggemar di seluruh dunia: karena daya saing yang tinggi, Nestea akan menutup produksinya di sebagian besar negara di dunia pada tahun 2018.
4. Burger King dan McDonald's

Tak perlu dikatakan bahwa burger adalah yang paling populer di kalangan makanan cepat saji.
Namun, meski namanya sama, resepnya mungkin agak berbeda.
Sebagai contoh, burger keju.
Roti bun pada Burger King ditaburi dengan biji wijen; sedangkan McDonald's tidak.
Burger keju pada Burger King akan lebih dipilih orang-orang yang sedang berkencan karena tidak mengandung bawang.
Untuk fakta nutrisi, produsennya mengatakan bahwa burger McDonald's bernilai 300 kkal, sementara Burger King memiliki nilai 550 kkal.