Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Mungkin traveler tidak asing mendengar Pompeii, satu kota yang hilang karena letusan sebuah gunung berapi.
Benar, pada akhir 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus dan selama 3 hari kota-kota didekatnya dipenuhi kematian akibat lahar panas gunung berapi tersebut.
Namun paling terkenal akibat amukan gunung tersebut hanya kota Romawi Pompeii yang tersohor dengan penduduknya yang amat kaya raya.
Padahal ada juga tetangga Pompeii yang turut terkena lahar gunung berapi tersebut.
Adalah Herculaneum, sebuah resort pantai dan pelabuhan perdagangan yang juga kaya namun lebih kecil.
Saking besarnya Pompeii dengan beragam kemewahan mulai dari bar, amfiteater, serta rumah bordil membuat Herculaneum dan kota lainnya yang mengalami nasib serupa tang banyak dikenal.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Amusing Planet, pada dasarnya letak Herculaneum lebih dekat dengan gunung Vesuvius dibandingkan kota Pompeii.
Namun begitu Herculaneum justru bisa lolos dari amukan gunung berapi di awal terpaan hujan kawah panas.
Hal tersebut terjadi karena tiupan angin saat itu berada berlawanan dengan Herculaneum.
Jadi sementara angin membawa awan dengan gas mematikan dan abu ke aran Pompeii.
Alhasil sedikit demi sedikit gas beracun ini membunuh semua orang yang tinggal di Pompeii.
Sedangkan warga Herculaneum justru tengah mengumpulkan barang-barang untuk kabur dari amukan Vesuvius.
Namun sayangnya, pada malam berikutnya, Gunung Vesuvius kembali melepaskan kemarahannya dan kini mengenai kota Herculaneum.
Serangkain aliran lava gunung berapi tersebut berhasil merobohkan dinding, merusak kolam, bangunan, dan semua benda-benda besar di sana.
Sedangkan di daerah lain hanya ditelan oleh abu dan gas panas dan melihat sedikit kerusakan.
Padahal daerah yang terserang sebelumnya memiliki struktur bangunan terbaik.
Dan ketika sebagian daerah Herculaneum digali pada abad ke-18, para arkeolog banyak yang menemukan bangunan utuh, mebel kayu dan bahan organik carbonized seperti buah, roti dan bahkan isi selokan.
Digalian tersebut juga ditemukan 300 kerangka yang membuat para arkeolog yakin jika Herculaneum belum sepenuhnya dievakuasi.
Tidak seperti Pompeii, sebagian besar kota Herculaneum masih harus digali.
Herculaneum jauh lebih mudah untuk dieksplorasi daripada Pompeii karena wilayah ini lebih kecil.
Bangunan paling penting di Herculaneum adalah sebuah villa mewah yang disebut "Villa dari Papirus."
Villa ini diperkirakan milik Lucius Calpurnius Piso Caesoninus, ayah mertua Julius Caesar, meskipun kemudian penelitian telah dilanda beberapa keraguan tentang identitas pemilik vila.
Vila membentang ke bawah menuju laut di empat teras, dan memiliki perpustakaan yang baik, satu-satunya untuk bertahan hidup dari jaman dahulu.
Gambar di atas merupakan sebuah peta yang menunjukkan kota-kota yang terkena dampak letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi.
Bentuk umum dari abu jatuh ditunjukkan oleh daerah gelap di sebelah tenggara gunung berapi ini.