Breaking News:

Mirip dalam Film The Flintstones, 5 Hotel Ini Hadirkan Sensasi Tinggal di Rumah Batu

Sekilas tampak tidak menarik, tapi melihat apa yang ada di dalamnya, dijamin kamu ingin mencoba sensasi tinggal di dalam gua.

dailymail.co.uk
Gamirasu Cave Hotel 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Apa rasanya tinggal di rumah batu?

Tentunya ini mengingatkan kita dengan kartun The Flintstones, sebuah keluarga yang diceritakan hidup pada masa prasejarah dan seluruh rumah dan perkakasnya terbuat dari batu dan kayu.

Tapi tema ini malah diambil oleh beberapa hotel dari sejumlah negara di dunia.

Hotel-hotel itu dibangun di dalam gua atau tebing batu, dan hampir tidak memiliki jendela.

Jadi di dalam tentu tampak lebih gelap dan tidak longgar.

Terlebih lagi hotel-hotel itu jarang terdapat sinyal telepon.

Sekilas tampak tidak menarik, tapi melihat apa yang ada di dalamnya, dijamin kamu ingin mencoba sensasi tinggal di dalam gua dan semakin dekat dengan alam.

Penasaran hotel apa sajakah itu? Dilansir dari laman Daily Mail, berikut daftarnya.

1. Beckham Creek Cave, Arkansas, AS

(dailymail.co.uk)
2 dari 4 halaman

Terletak di sebuah gua alami dan berada di ketinggian tebing yang menghadap ke lembah, Beckham Creel Cave tetap dilengkapi dengan perabotan kontemporer yang apik.

Ada empat kamar tidur dan kamar mandi mewah yang dapat menampung delapan orang tamu.

Hotel seluas 260 hektar ini memasang tarif 1.200 dolar AS atau sekitar Rp 15,6 juta per malam.

2. The Grand Canyon Caverns, Arizona, AS

(dailymail.co.uk)

The Grand Canyon Caverns ini menawarkan penginapan yang berada 220 kaki atau sekitar 73 meter di bawah permukaan tanah.

Bahkan hotel ini diklaim sebagai penginapan yang paling tua, gelap, dalam, sepi, dan juga terbesar di dunia.

Pasalnya hotel yang memiliki 22 lantai ini dibangun di sebuah gua yang terbentuk dalam waktu 65 juta tahun.

Saking dalamnya, gua kering terbesar di Amerika Serikat ini memang secara alami benar-benar gelap dan sepi karena tidak terdapat kehidupan sama sekali.

Hotel ini hanya dapat menampung 6 orang dengan dua buah ranjang dobel dan sebuah bed sofa.

3. The Lookout Cave, Australia Selatan

(dailymail.co.uk)
3 dari 4 halaman

Penginapan ini pada awalnya merupakan lubang perlindungan bagi pekerja tambang yang dibangun pada pertengahan tahun 1960an.

Setelah beberapa tahun menjalani renovasi, lubang galian ini telah berubah menjadi homestay.

Sejak dibuka pada 1993, ada banyak ruang yang dibangun dalam properti bawah tanah ini.

Apartemen dua kamar tidur ini benar-benar diperbaharui pada tahun 2011 untuk memberikan kesan modern.

Dinding batu pasir alaminya dibiarkan apa adanya untuk 'meningkatkan sensasi hidup di bawah tanah'.

Namun, penginapan ini dilengkapi fasilitas Wi-Fi dan AC.

4. Sextantio Le Grotte Della Civita, Matera

(dailymail.co.uk)

Sebagai bagian yang ditunjuk dari Situs Warisan Dunia UNESCO, hotel Sextantio Le Grotte Della Civita di Italia selatan terletak tepat di permukaan batu, dalam serangkaian 18 gua yang telah dihuni selama lebih dari 2.500 tahun.

Desa gua kuno yang telah ditinggalkan di desa Basilicata itu kini telah berubah menjadi hotel, butuh waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikannya.

Terletak di Maters, di Sassi yang terkenal - yang secara harfiah diterjemahkan sebagai batu - hotel ini merupakan bagian dari area bangunan yang dipahat tepat di lereng gunung.

4 dari 4 halaman

Tata letak gua tidak tersentuh dan dekorasinya minimal sehingga tidak mengurangi sejarah gua, namun sentuhan mewah telah ditambahkan, seperti lilin yang disangga di antara batu-batu, perapian dan bak mandi keramik.

Tamu yang menginap di hotel tidak hanya tidur di sebuah tempat bersejarah, mereka juga bisa bersantap di gereja kuno, yang dikenal dengan Cripta della Civita.

5. Gamirasu Cave Hotel, Turki

(dailymail.co.uk)

Gamirasu Hotel, yang digunakan sebagai tempat retret monastik di era Bizantium, terletak di jantung kota Cappadocia di Turki tengah.

Properti ini memiliki 35 kamar gua yang dipugar dan memiliki tarif yang beragam.

Misalnya, Suite Byzantine King dalam hotel ini dilengkapi jacuzzi indoor dan sopir pribadi.

Ini adalah satu-satunya hotel di wilayah Cappadocia yang memiliki gereja Ortodoks Byzantine dari abad ke-11.

Dapur dan ruang makan yang dulu milik biara juga masih mempertahankan fungsi aslinya.

Semua makanan yang ditawarkan bersumber secara lokal, dengan menu sarapan prasmanan yang menyajikan aprikot segar dan susu langsung dari desa sekitarnya.

Nilai tambah lain dari penginapan ini adalah adanya kolam renang bergaya Romawi, yang dibuat pada tahun 2010.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TurkiArizonaAustralia Kuzu Tandır Inegol Kofte Arda Guler Fomepizole HBF Park
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved