Breaking News:

Tawarkan Suasana Sederhana Pedesaan, Hotel Tradisional di Jepang Ini Ternyata Dulunya. .

Banyak warga di pinggiran memilih pindah ke kota besar untuk mencari peluang ekonomi, pendidikan, dan budaya yang lebih beragam.

Rocketnews24
Hotel Yamabikoso 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNTRAVEL.COM - Angka kelahiran di Jepang semakin menurun selama beberapa dekade terakhir.

Banyak warga di pinggiran memilih pindah ke kota besar untuk mencari peluang ekonomi, pendidikan, dan budaya yang lebih beragam.

Akibatnya, beberapa sekolah di desa hampir tidak ada muridnya, kekurangan tenaga pengajar dan hampir ditutup.

rocketnews
rocketnews ()

Lembaga pendidikan yang mengalaminya adalah SD Osori di Semenanjung Izu, Prefektur Shizuoka.

Didirikan pada tahun 1892, pendaftaran memuncak mencapai 241 siswa di tahun 1942.

Pada tahun 1973, hanya 45 murid yang mendaftar yang dibagi menjadi enam tingkat kelas, dan Osori pun akhirnya ditutup.

Pemandangan pada tahun 1945

rocketnews
rocketnews

Namu, ditutupnya sekolah Osori bukanlah sebuah akhir.

Pada tahun 1976, bangunan SD Osori yang telah direnovasi dibuka kembali sebagai hotel bernama Yamabikoso.

2 dari 3 halaman

Ruang kelasnya diubah menjadi kamar hotel yang menawarkan suasana sederhana pedesaan.

rocketnews
rocketnews
rocketnews
rocketnews

Kamar gaya Jepang dengan tatami lantai buluh tikar diletakkan di atas lantai kayu.

Meskipun banyak buku dan meja belajar yang hilang, di bangunan ini masih tersisa beberapa elemen utama yang ada di sekolah seperti papan dinding, nomor kelas dan spidol di lorong.

rocketnews
rocketnews
rocketnews
rocketnews

Yamabikoso tidak menawarkan fasilitas seperti hotel modern pada umumnya.

Tidak ada kamar mandi pribadi, bak berendam atau pancuran di dalam kamar tamu.

Hanya ada onsen untuk berendam bersama.

https://sociorocketnewsen.files.wordpress.com/2017/06/yb-6.png

Sumber air alami yang sama untuk onsen juga digunakan untuk mengisi kolam renang di luar ruangan.

rocketnews
rocketnews

Di dalam ruangan, wastafel berderet di mana para tamu dapat mencuci wajah mereka dan menggosok gigi.

Ada juga area tempat duduk komunal dengan sofa nyaman dan mesin penjual minuman.

rocketnews
rocketnews
rocketnews
rocketnews
3 dari 3 halaman

Untuk menginap di hotel bekas sekolahan dengan suasana tradisional Jepang ini kalian cukup merogoh kocek sekitar 3.456 yen atau sekitar Rp 411 ribu per malam (tanpa fasilitas sarapan).

Mengingat sekolah ini dulunya ditutup karena tidak memiliki murid memang agak ironis.

Pemesanan kamar harus dilakukan setidaknya dua wisatawan.

Jika kalian tidak punya partner dan mencari teman merasakan pengalaman hotel yang sangat unik di Jepang, informasi reservasi dapat ditemukan di sini.

Selanjutnya
Tags:
JepangYamabikosoShizuoka Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved