Breaking News:

Sama-sama Mengkhawatirkan! Ini Perbedaan Antara Psikopat dan Sosiopat

Kamu pasti pernah melihat film atau serial TV di mana orang jahat melakukan beberapa hal yang sangat aneh.

davidwolfe.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu pasti pernah melihat film atau serial TV di mana orang jahat melakukan beberapa hal yang sangat aneh.

Dia merencanakan serangan, melakukan penipuan, atau menyakiti orang demi sebuah kenangan tanpa sama sekali merasa takut atau bersalah.

Setelah melihat orang seperti itu, kita cenderung mengelompokkanya sebagai psikopat.

Di lain waktu, orang menggunakan istilah sosiopat.

Tak banyak yang tahu apa perbedaan sebenarnya dari dua istilah ini.

Dilansir TribunTravel.com dari laman scienceabc.com menyebut jika psikopat adalah gangguan kepribadian yang sering ditemukan pada manusia.

(viralnovelty.net)

Tidak seperti banyak penyakit lain, penderita gangguan ini terlihat seperti orang normal.

Hal yang paling mungkin terlihat adalah perilakunya, mereka dikenala sangat manipulatif, tidak memperhatikan keselamatan atau kesejahteraan orang lain di sekitarnya dan tak memiliki rasa empati atau hati nurani pada dirinya.

Sementara itu, sosiopat adalah mereka yang menderita sociopathy atau istilah informal mengacu pada pola sikap antisosial.

(sott.net)
2 dari 4 halaman

Tidak seperti psikopat, perilaku sosiopat cenderung berkembang karena faktor lingkungan di mana mereka tinggal.

Mereka biasanya memiliki emosi dangkal dan perilaku impulsif.

Psikolog percaya jika perilaku psikopat sudah ada sejak mereka dilahirkan.

Penelitian medis menunjukkan, psikopat cenderung memiliki otak yang secara struktural berbeda dengan otak orang normal.

Lebih khusus, bagian-bagian otak yang bertanggung jawab untuk kontrol impuls dan regulasi memori tak berkembang seperti anak kebanyakan.

Itu mengapa mereka tak memiliki emosi untuk merasakan sedih, kasihan, dan sebagainnya.

(scienceabc.com)

Dalam kebanyakan kasus, sosiopat tidak dilahirkan dengan gangguan apapun.

Sebaliknya, mereka menjadi berperilaku mengerikan karena berbagai faktor lingkungan, seperti pendidikan, trauma masa kecil atau riwayat pelecehan emosional.

Akibatnya, mereka cenderung lebih impulsif dan kurang memperhitungkan keputusan dan tindakan mereka lakukan.

Nurani memainkan bagian integral dalam semua tindakan kita, terutama saat merasa bersalah.

3 dari 4 halaman

Menurut L. Michael Tompkins, seorang psikolog di Sacramento County Mental Health Treatment Center, psikopat tidak memiliki hati nurani.

Dengan kata lain, mereka tidak akan merasa bersalah saat berbohong, mencuri sesuatu atau menyakiti seseorang.

Mereka mungkin menampilkan wajah penyesalan, tetapi mereka tidak akan benar-benar merasakannya.

Sosiopat, di sisi lain, memiliki hati nurani, meskipun lemah.

Dengan kata lain, sebelum melakukan penipuan, mereka tahu apa yang mereka akan lakukan adalah salah, tapi itu tidak akan menghentikan tindakan mereka.

Kepribadian penting lain yang mendikte sebagian besar tindakan kita adalah empati, merupakan kemampuan untuk melihat sesuatu dari perspektif orang lain dan merasakan bagaimana mereka merasa.

Meskipun psikopat dan sosiopat gagal untuk berempati, menurut Harun R. Kipnis, seorang psikolog dan penulis The Midas Complex, psikopat tidak menghargai orang lain.

Mereka tak peduli nasib orang lain.

Psikopat cenderung memiliki kemampuan memanipulasi emosi mereka.

Akibatnya, banyak orang yang terkecoh.

(Twitter)
4 dari 4 halaman

Dia terlihat cerdas dan mudah berinteraksi dengan orang lain.

Sementara sosiopat dikenal sangat keras dan sulit berbaur dengan masyarakat.

Banyak orang yang mengganggapnya sebagai orang aneh.

Meski kedua gangguan ini sangat berbahaya bagi masyarakat, namun psikopat dianggap sangat menakutkan.

Karena mereka dikenal tak memiliki rasa bersalah sama sekali dalam setiap tindakannya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved