lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Idul Fitri menjadi satu kesempatan yang paling membahagiakan bagi seluruh umat Muslim di dunia.
Selama tiga hari, mereka merayakan suka cita akan perayaan besar selepas menjalankan puasa selama sebulan penuh.
Selama beberapa hari mereka akan saling berukar kado, membagikan zakat, mengunjungi sanak keluarga dan sebagainya.
Dan tahukah kamu jika perayaan idul fitri dalam tiap negara itu berbeda-beda?
Semuanya disesuaikan ada tradisi dan budaya yang berlaku di negara itu.
Dilansir TribunTravel.com dari laman theodysseyonline.com berikut perbandingan idul fitri dari negara mayoritas dan minoritas muslim di dunia.
1. India
Muslim membentuk minoritas terbesar di negara ini, dan mereka semua keluar berbondong-bondong untuk merayakannya.
Beberapa makanan spesial dipersiapkan, mulai dari Sheer Khurma, dan sejenis nasi sohun yang disebut servai.
Pada malam sebelum idul fitri, muslim India akan datang mengunjungi bazar dan pergi berbelanja.
Para wanita akan menghiasi tangan mereka dengan hiasan yang disebut henna dan mengenakan pakaian tradisional.
Perayaan yang disebut Chaand Raat ini juga diadakan di negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal.
2. Maroko
Di pagi hari, setelah semua orang pulang dari masjid, mereka akan menikmati makanan tradisional seperti Baghrir dan Melwi (pancake Maroko), biskuit dan teh mint.
Kebiasaan yang sering dilakukan orang Maroko hampir sama seperti Indonesia dimana orang dewasa memberikan hadiah pada anak-anak.
3. Turki
Di Turki, Idul Fitri disebut sebagai Ramadan Bayram ( Bayram menjadi festival yang dirayakan secara nasional).
Banyak orang pergi ke kuburan untuk menghiasi makam almarhum sana keluarga dengan bunga dan mengucapkan doa untuk mereka.
Tradisi lain adalah anak-anak pergi dari rumah ke rumah di lingkungan mereka untuk mengharapkan"Happy Bayram " (atau Mutlu Bayramlar ) dan menerima permen, atau uang tunai sebagai imbalannya.
4. Tunisia
Selama Idul Fitri, 98 persen penduduk Tunisia menghabiskan hari-hari mereka menari dan bermain musik sambil makan biskuit Baklawa dan kue Kaak .
Tentu saja, anak-anak mendapatkan uang dan mainan dan pada siang hari pertama, orang pergi ke rumah orang tua mereka untuk makan siang untuk menghabiskan hari bersama keluarga besar mereka.
5. Indonesia
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan rumah bagi hampir 13 persen populasi Muslim dunia, perayaan lebaran di Indoonesia sangatlah meriah.
Pada malam menjelang Lebaran , ada parade anak-anak yang membawa obor sambil berjalan dari desa ke desa.
Petasan dinyalakan pada malam hari
Mal dan pasar dipenuhi orang berbelanja pernak-pernik lebaran.
Dan jalanan dipenuhi kendaraan jutaan orang yang mudik ke kampung halaman.
Selama perayaan Idul Fitri semua orang akan berkunjung ke tetangga dan sanak keluarga untuk bersilaturahmi.
6. Amerika Serikat
Seperti yang bisa kamu bayangkan, merayakan Idul Fitri di negara Barat sedikit berbeda dari perayaan Idul Fitri di negara Muslim lainnya.
Karena hanya satu persen dari populasi penduduk Amerika, maka sekolah dan bisnis masih terbuka seperti biasa.
Muslim di Amerika biasanya akan pergi ke masjid untuk salat Idul Fitri lalu menghabiskan sisa hari mengunjungi keluarga, atau pergi makan di restoran.
Sebagian besar hari juga dihabiskan memanggil kerabat yang tinggal di negara bagian lain untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.
Beberapa masjid dan Islamic Center menyelenggarakan acara Idul Fitri, seperti sebuah taman terbuka atau di rumah seseorang
