Breaking News:

Wisata NTB - Akhir Pekan di Lombok, Panen Rempah di Kaki Gunung Rinjani

Memanen biasanya lebih menyenangkan dibandingkan dengan mengolah tanah, menanam benih, atau memelihara tanaman pertanian.

Editor: Sinta Agustina
jelajahindonesiaku.com
Desa Sembalun. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Memanen biasanya lebih menyenangkan dibandingkan dengan mengolah tanah, menanam benih, atau memelihara tanaman pertanian.

Jika menyukai aktivitas memanen, maka Desa Sembalun menjadi destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi.

Di sana, dapat berwisata dan ikut memanen rempah di ladang.

Desa Sembalun berada di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur atau sekitar 110 km dari Kota Mataram.

Letaknya pada ketinggian 1.156 m di atas permukaan laut (dpl) dan merupakan tempat paling dekat dengan Gunung Rinjani.

Karena letaknya di area semburan vulkanik, wajar kalau Sembalun termasuk daerah yang sangat subur.

Kesuburan inilah yang kemudian membawa Sembalun menjadi penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat.

Saat memasuki kawasan Sembalun tegur sapa pertama yang akan diterima adalah udara yang sejuk.

Selanjutnya, akan merasakan keramahan alam dan masyarakat di desa tersebut.

Banyak atraksi wisata alam yang dapat dinikmati di Sembalun, mulai dari memanen padi, bawang, kentang, arcis, atau tomat bersama masyarakat setempat.

2 dari 3 halaman

Selain itu, boleh juga ikut kegiatan bertani lainnya seperti memberi pupuk pada tanaman, membersihkan rumput, dan lain-lain.

Terlebih saat melewati rumah-rumah penduduk dengan halaman ditanami buah stroberi, dijamin tidak akan langsung kembali ke rumah atau penginapan.

Pasti tertarik mampir sekadar untuk melihat, berfoto-ria, memetik, atau bahkan membeli.

Di Desa Sembalun, juga dapat melakukan soft tracking, berjalan melintasi perbukitan Sembalun, dan melihat pesona alam dari ketinggian.

Ada beberapa kawasan menarik yang bisa dilewati, di antaranya kawasan rumah Adat Dese Belek.

Di Desa Belek, dapat melihat rumah tradisional Suku Sasak atau biasa disebut Bale Belek.

Menurut penuturan salah seorang warga desa, Desa Belek merupakan cikal bakal Desa Sembalun saat ini.

Setelah puas melihat-lihat Desa Belek, dapat melanjutkan soft tracking ke Bukit Anak Dara yang bersebelahan dengan Desa Belek.

Butuh sedikit usaha untuk bisa sampai di punggung Bukit Anak Dara.

Setelah sekitar 15 menit berjalan akan sampai di punggung bukit, dari sana akan melihat kombinasi pemandangan areal pesawahan, pedesaan, dan Gunung Rinjani.

3 dari 3 halaman

Bila ingin lebih mudah dalam melakukan wisata pertanian dan budaya ini, bisa mengikuti paket tur pedesaan yang disediakan oleh hampir semua pemilik guest house dan homestay di Desa Sembalun.

Biayanya hanya Rp250.000 per orang.

Desa Sembalun dapat dicapai dalam waktu sekitar tiga jam menggunakan sepeda motor atau mobil dari pusat Kota Mataram.

Ada dua pilihan rute yang dapat dipilih, masing-masing rute menawarkan pemandangan berbeda, yaitu rute utara dan timur.

Bila rute timur yang dipilih, akan melewati jalur Masbagik, Aikmel, Suwela, Lemor (lokasi wisata pemandian), Pesugulan, dan Pusuk Sembalun.

Di Pusuk Sembalun sempatkanlah mampir sejenak untuk istirahat sambil menikmati kopi hangat dan melihat Desa Sembalun dari ketinggian 1.250 mdpl.

Jika berniat menginap di Desa Sembalun, bisa berangkat sekitar pukul 14.00 WITA dari Mataram menggunakan kendaraan pribadi dan menikmati sunset sesampai di Pusuk Sembalun.

Kalau rute utara yang dipilih, akan melewati Gunung Sari, Pusuk Pas, Pemenang, Tanjung, Bayan, dan Sajang, dengan melintasi garis pantai sepanjang 401 km dari Tanjung hingga Bayan.

Jika waktu cukup, sempatkan mampir di Masjid Tua Bayan Belek yang merupakan salah satu cagar budaya penting di Pulau Lombok.

Artikel ini telah dimuat di Intisari Online dengan judul Memanen Rempah di Sejuknya Udara Kaki Gunung Rinjani.

Selanjutnya
Tags:
SembalunGunung RinjaniMataram Kombes Mustofa Candi Gana Candi Lumbung
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved