TRIBUNTRAVEL.COM - Orang seringkali menyamakan tumisan, oseng-oseng, dan cah tanpa mencari tahu apa perbedaan di antaranya.
Persamaannya, jelas ketiganya merupakan masakan yang dimatangkan dengan sedikit minyak.
Namun sebenarnya inilah perbedaan mendasar antara oseng-oseng dan cah.
1. Asal Muasal
Oseng-oseng umumnya merupakan tumisan asli tradisional Indonesia dengan bumbu-bumbu lokal.
Sementara itu, cah merupakan tumisan yang bergaya Oriental. Keduanya punya gaya yang berbeda.
2. Bumbu-Bumbu
Terkenal dengan berbagai rempah segarnya, Indonesia tentu memanfaatkan berbagai macam bumbu tersebut di dalam tumisan khasnya, yaitu oseng-oseng.
Bumbu yang dipakai antara lain bawang merah, bawang putih, daun salam, dan lengkuas.
Sementara itu, cah lebih banyak menggunakan bumbu bawang putih dan jahe. Sering juga irisan bawang bombay turut ditambahkan ke dalamnya.
3. Jenis Minyak
Ketika membuat oseng, umumnya kita memakai minyak goreng untuk mematangkannya.
Memakai margarin juga tidak ada salahnya karena lebih harum.
Untuk cah, ada bahan wajib lain yang ditambahkan yaitu minyak wijen.
Orang bisa menumis dengan minyak wijen dari awal atau menambahkannya di akhir pemasakan agar aromanya tetap kuat.
4. Saus Tambahan
Dengan jumlah bumbu iris seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai yang cukup kaya, biasanya tidak perlu menambahkan saus-sausan atau kecap ke dalam oseng.
Karena oseng memang sengaja dibuat ringan.
Berbeda dengan cah yang seringkali diberi tambahan kecap asin, kecap ikan, saus tiram, atau kecap inggris.
Artikel ini telah dimuat di SajianSedao.id dengan judul Terlihat Sepele Namun Bikin Penasaran, Apa Perbedaan Oseng-Oseng dan Cah?