TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan akhir tahun selalu seru kalau dihabiskan di tempat yang tenang seperti Pantai Lhok Bubon, salah satu wisata pantai favorit di Aceh Barat, Aceh.
Banyak wisatawan memilih Pantai Lhok Bubon sebagai destinasi liburan akhir tahun karena panoramanya yang luas dan bersih.
Suasana wisata pantai di kawasan Aceh Barat ini cocok buat kamu yang ingin rehat dari rutinitas.
Pantai Lhok Bubon memiliki daya tarik khas yang membuat liburan akhir tahun terasa lebih hangat saat menikmati keindahan Aceh.
Begitu tiba di pantai ini, kamu akan disambut hamparan pasir kecokelatan dan air laut yang tenang.
Baca juga: Liburan Akhir Tahun ke Pantai Pasir Tinggi Simeulue, Aceh: Tiket Masuk Gratis
Lokasinya tidak terlalu ramai sehingga cocok buat kamu yang ingin menikmati suasana santai sambil melihat ombak kecil yang menyapu bibir pantai.
Pantai ini memang dikenal dengan ombaknya yang bersahabat.
Jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari Jalan Nasional Meulaboh–Banda Aceh, membuat akses menuju lokasi sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.
Pantai Lhok Bubon bukan destinasi baru.
Sudah lebih dari 50 tahun, pantai ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
Baca juga: Pantai Kuangwai, Spot Menikmati Sunset di Sakra Timur, Lombok Timur, NTB
Dahulu, kawasan ini hanya dikenal sebagai tempat nelayan menambatkan perahu dan menjemur hasil tangkapan.
Namun seiring waktu, keindahan alamnya mulai menarik perhatian masyarakat sekitar.
Kini, setiap akhir pekan dan hari libur nasional, kawasan ini ramai dipadati pengunjung.
“Kalau hari Minggu, apalagi waktu meugang menjelang Ramadhan atau libur Lebaran, pantai ini penuh sesak,” tutur Suherman, Keuchik Lhok Bubon, Minggu (26/10/2025).
Para wisatawan datang untuk menikmati panorama laut yang tenang, pasir putih yang lembut, serta keindahan terumbu karang alami yang masih terjaga.
Pemandangan matahari terbenam di ufuk barat menjadi momen yang selalu dinantikan.
Baca juga: Healing ke Pantai Semeti di Praya Barat, Lombok Tengah, NTB, Suguhkan View Menawan
UMKM di Tepi Laut
Ramainya pengunjung membawa berkah tersendiri bagi masyarakat setempat.
Dari total 84 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 274 jiwa, kini sekitar 30 KK menggantungkan hidupnya dari aktivitas ekonomi di kawasan pantai.
“Dulu kami hanya nelayan, sekarang bisa jualan juga di sini. Ada tambahan rezeki,” ungkap Nurhayati, seorang pedagang ikan bakar yang membuka warung di pinggir pantai.
Warungnya sederhana berdinding kayu dan beratap rumbia, namun selalu ramai didatangi pengunjung.
Ia mengaku, pada hari-hari libur besar, penghasilannya bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Selain menjual makanan dan minuman, warga juga membuka usaha kecil lain seperti penyewaan ban pelampung, tempat parkir, hingga penjualan hasil laut segar.
Baca juga: Sunsetan di Pantai Anoi Itam Aceh: Ada Benteng Peninggalan Jepang saat PD II
Kehadiran wisatawan turut memicu munculnya UMKM pesisir yang kini menjadi tumpuan ekonomi bagi banyak keluarga.
Meski sektor wisata berkembang, sekitar 85 persen warga Lhok Bubon masih berprofesi sebagai nelayan.
Aktivitas melaut tetap menjadi bagian utama dari kehidupan mereka.
Hasil tangkapan seperti ikan tongkol, kembung, dan udang menjadi sumber utama ekonomi desa.
Namun dengan adanya wisata, para nelayan kini memiliki peluang ganda.
Sebagian keluarga nelayan beralih membuka warung, sementara para pemuda membantu mengelola kawasan wisata.
“Dengan pantai ini ramai, ekonomi warga ikut hidup. Tidak hanya nelayan yang terbantu, tapi semua bisa merasakan manfaatnya,” jelas Suherman.
Baca juga: Pantai Mawun di Pujut, Lombok Tengah, NTB Suguhkan Panorama Alam Memukau, Tiket Masuknya Murah
Harapan: dari Wisata Lokal ke Destinasi Andalan
Suherman berharap pemerintah daerah terus memperhatikan pengembangan Pantai Lhok Bubon.
Menurutnya, potensi wisata yang besar perlu diimbangi dengan pembangunan fasilitas umum seperti toilet, tempat bilas, dan area parkir yang memadai.
“Kalau fasilitas ditingkatkan, wisatawan tentu akan semakin banyak datang. Ini aset daerah yang harus dijaga,” ujarnya.
Bagi masyarakat Lhok Bubon, pantai ini bukan sekadar tempat wisata.
Destinasi ini adalah sumber kehidupan, dari ombak yang tenang, pasir yang hangat, hingga warung-warung kecil yang menjadi denyut ekonomi desa.
Di sinilah harmoni antara alam dan manusia masih terasa nyata, sederhana, dan penuh makna.
Salah satu pedagang lokal di kawasan Pantai Wisata Lhok Bubon, Cut Sri Wahyuni menyebutkan, bahwa kawasan pantai ini salah satu di cafenya tersedia teh rumput laut yang bagus untuk kesehatan.
“Selain itu, juga ada mie kepiting, kopi, dan berbagai jenis minuman serta makanan lainnya,” ujarnya sambil menata dagangan di warung sederhana miliknya.
Usaha kecil yang dirintis Cut Sriwahyuni bukan sekadar tempat menjajakan makanan, melainkan sumber penghidupan bagi keluarganya.
“Dengan tempat sederhana dan berjualan di sini, ekonomi keluarga kami tumbuh. Kami merasa nyaman karena ada pendapatan yang bisa membantu kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Pantai Lhok Bubon kini menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Meulaboh dan sekitarnya.
Keindahan pantainya berpadu dengan geliat ekonomi masyarakat setempat yang mulai tumbuh seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.
Di balik kesederhanaan para pedagang, tersimpan harapan besar agar kawasan ini terus berkembang.
Cut Sri Wahyuni berharap, ke depan pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menata kawasan ini agar semakin menarik dan nyaman bagi wisatawan.
“Semoga nanti daerah ini makin tertata dengan baik, pengunjung semakin banyak, dan rizki pedagang seperti kami juga terus bertambah,” harapnya.
(TribunTravel/nurulintaniar) (SerambiNews.com/sadulbahri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.