Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Tak banyak yang mengerti arti kata nyotaimori.
• Penuh Penyiksaan hingga Pemerkosaan, Ternyata Begini Kondisi Klinik Penyembuhan Homoseksual
Secara harfiah, kata nyotaimori diartikan sebagai "disajikan pada tubuh wanita."
Pada umumnya kata yang berasal dari bahasa Jepang tersebut mengaju pada praktek meletakkan potongan sushi pada tubuh wanita telanjang.
Media asing sering kali membahas dan membesar-besarkan nyotaimori yang menurut warga Jepang ini merupakan hal yang lazim.
Namun pada kenyataanya sebagian besar orang Jepang tak memiliki keinginan untuk berpartisipasi.
Baru-baru ini polisi metropolitan Tokyo mengatakan baru-baru ini telah memutus jaringan prostitusi yang menawarkan layanan nyotaimori.
Jaringan prostitusi ini tak menggunakan sushi untuk makanan nyotaimori-nya, melainkan menutupi tubuh wanita dengan kari dan nasi.

Praktek ini aktif di sekitar Shibuya Ward, Tokyo, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman rocketnews24.com.
• Beredar Video Perempuan Nyaris Bugil di Mangga Besar, Polisi Beri Hadiah Bagi yang Tahu Identitasnya
Berdasarkan laporan, jaringan prostitusi ini juga menawarkan jasa pelayanan biasa seperti mengirim gadis-gadis panggilan untuk pelanggan kamar hotel.
Terungkap sebanyak 8 orang anggota jaringan prostitusi termasuk seorang pria berusia 36 tahu tahun yang diidentifikasi polisi sebagai pemimpinnya.
Polisi memperkirakan jaringan ini telah menghasilkan 900 juta yen atau sekitar Rp 108 miliyar.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh polisi mengenai nyotaimori, nasi kari benar-benar disajikan dan dimakan di atas tubuh wanita.
Namun bisa dibayangkan, jika sushi ditempatkan di atas tubuh, tentu bentuknya tak banyak berubah.
Namun jika nasi kari yang biasanya diletakkan di atas mangkuk atau piring kemudian dituangkan di atas tubuh, tentu bentuknya akan jadi tak beraturan.
Makanan jenis ini tentu tak praktis dan tak memiki standar kebersiahan yang mumpuni.
Penuh Penyiksaan hingga Pemerkosaan, Ternyata Begini Kondisi Klinik Penyembuhan Homoseksual
Ada banyak kisah orang-orang homo yang diperlakukan tak manusiawi hanya karena mereka tak sama dengan yang lainnya.
Secara tak sadar dan karena takut akan dikucilkan masyarakat orang-orang gay lebih memilih untuk menyamarkan diri.
Yah, mereka menjalani kehidupan palsu.
Untuk menyembuhkan perilaku yang dianggap menyimpang oleh masyarakat luas ini, sebuah klinik dibangun di Ekuador.
Setidaknya ada 200 fasilitas untuk menyembuhkan homoseksual dan transeksual.
Menyamar sebagai fasilitas perawatan untuk pecandu alkohol dan narkoba, tempat ini tak lain adalah rumah penyikasaan dengan metode yang tak manusiawi.
Beberapa metode tersebut di antaranya penyiksaan fisik dan emosional, pemaksaan makan, pemukulan hingga pemerkosaan untuk mengobati homoseksual.
Penderitaan ini sempat didokumentasikan oleh fotografer Paola Paredes.
Sebelumnya fotografer ini telah menyedot perhatian seluruh dunia dengan meluncurkan karya "Unveiled."
Photo series tersebut menceritakan mengenai dirinya yang mengaku sebagai seorang lesbi pada orang tuanya.

Saat itu Pola Parades sosok homoseksual yang takut mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan.
Tiga tahun yang lalu, Parades saat itu berusia 28 tahun memiliki keberanian untuk berbicara pada keluarganya.
Foto-fotonya mengambarkan ekpresi yang ditangkap oleh tiga kamera yang berbeda yang ditempatkan secara strategis.
Kamera- kamera ini menangkap setiap emosi secara detail setiap lima detik.
Kini ia kembali mempersembahkan karya terbarunya melalui sederet foto yang diberi judul "Untill You Change" yang mengambarkan berbagai penyiksaan di klinik penyembuhan homoseksual.
Berikut beberapa fotonya yang dilansir TribunTravel.com dari laman wittyfeed.com.
1. Foto dokumenter ini viral diberbagai media dan sosial media

"Banyak laki-laki gay dan wanita (lesbi) yang menghubungi saya dari seluruh dunia, bernbagi cerita mereka tentang keinganan untuk sembuh," kata Paredes seperti dilansir majalah Huck.
Ini memberinya inspirasi untuk menciptakan karya berikutnya.
2. Dia mencari tahu mengenai pusat-pusat penyembuhan homoseksual di Equador melalui temannya

Seorang temannya memberitahunya mengenai pusat penyembuhan homoseksual di Ekuador yang mengklaim bisa menyembuhkan.
Namun metode yang digunakan berupa penyiksaan.
Tak hanya itu kelaparan hingga pemerkosaan juga diterapkan dalam metode penyembuhan.
Klinik ini menyamar sebagai pusat perawatan untuk pecandu narkoba dan alkohol.
Untuk mendapatkan perawatan dari sini, pasien harus membayar sebesar 500 - 800 dolar AS per bulan atau sekitar Rp 6,6 juta hingga Rp 10,6 juta.
3. Parades mencoba menyamar dan masuk ke dalam klinik penyembuhan ini

Parades menyembunyikan mikrofon di bra serta menyamar.
4. Fotografer mereka ulang adegan setiap momen yang dibingkai dalam bentuk foto series

Parades mengambarkan setiap momen dalam reka ulang untuk membuat orang sadar akan nasip para homosesual di dalam klinik.
Pusat penyembuhan ini tak hanya berada di Equador namun juga ada di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa.
Dia menggunakan metode teater untuk menciptakan adegan kekerasan dan penyiksaan berdasarkan seorang saksi wanita yang ia wawancarai.
Ia menghabisakn berbulan0bulan untuk meneliti dan melakukan wawancara mantan narapidana yang memiliki informasi secara menyeluruh mengenai fasilitas klinik tersebut.
5. Metode pengobatan yang brutal

Melalui foto-foto ini, Parades ingin mengungkapkan mengenai metode brutal pengobatan homoseksual.
Satu di antaranya adalah pemerkosaan korektif seperti yang digambarkan dalam foto ini.
6. Para pasien diperintahkan untuk antri kamar mandi sejak pukul 6 pagi

Jika ada yang melanggar aturan ini maka mereka akan mendapat hukuman yang berat.
7. Waktu mandi dibatasi maksimal tujuh menit minimal empat menit

8. Mereka dipaksa untuk berda dengan mata tertutup

Doa dan belajar Alkitab dilakukan setiap pagi, sore dan malam hari.
Para wanita muda diperintahkan untuk berdoa duduk di kursi, berdiri atau berlutut.
Staf bergerak di sekitar untuk memeriksa bahwa mereka benar-benar berdoa dengan mata tertutup.
9. Dipaksa memakai make up

10. Keheningan yang menyeramkan di ruang makan

11. Setiap wanita menghabiskan waktu berjam-jam untuk tugas bersih-bersih

12. Insomnia akan berujung penyiksaan

Seorang terapis memainkan musik religius yang keras sepanjang malam untuk menutupi kebisingan.
13. Hukuman yang keras untuk hal-hal kecil

14. Dipaksa meminum ramuan

Minuman ini mengandung klorin, kopi pahit dan air toilet.