TRIBUNTRAVEL.COM - Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana jika Kristen, Muslim dan Yahudi berdoa di gedung yang sama?
Ini ternyata bukan sekadar gagasan, melainkan sebuah proyek yang kini tengah berjalan.
Sebuah bangunan yang dulunya merupakan gereja yang dihancurkan pada Perang Dunia II, bakal disulap menjadi gedung baru yang disebut The House of One.
Adapun tujuan utama dari proyek ini untuk membawa orang bersama-sama terlepas dari apapun agamanya.
Mereka bisa berkumpul, berdialog, berbagi makanan satu sama lain dan berhubungan erat.
Untuk mewujudkannya, mereka membuat satu pintu dimana semua orang dari agama yang berbeda bisa masuk dari pintu yang sama.
Kemudian mereka bisa melanjutkan ke tempat peribadatannya masing-masing.
Lantaran proyek ini masih berlangsung, para inisiator masih mempertimbangkan desain yang paling tepat untuk gedung ini.
Secara garis besar, bangunan ini harus memiliki satu ruangan umum yang dipakai bersama-sama.
Kemudian memiliki tiga pintu berbeda dengan ketinggian yang sama.
Ketiga pintu ini digunakan untuk menuju ke tempat peribadatan masing-masing agama.
Namun, untuk mewujudkan proyek ini memang membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Mereka merinci, proyek tersebut bisa menghabiskan hingga 43 juta euro.
Sementara dalam setahun, mereka bar bisa mengumpulkan dana sekitar 1 juta euro.
Untuk itulah, mereka berharap supaya proyek ini bisa menjangkau lebih banyak orang dari seluruh dunia.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Jogja dengan judul Gedung Ini Bakal Menjadi Gereja, Sinagog dan Masjid Sekaligus