Breaking News:

Ngabuburit Akhir Pekan di Jakarta? Inilah Spot Wisata Sejarah dan Religi yang Bisa Disambangi

Tak perlu kendaraan pribadi, tempat-tempat ini mudah diakses naik Transjakarta dan Bus Wisata "Mpok Siti". Berikut itinerary-nya:

Editor: Sri Juliati
Kolase TribunTravel.com
Wisata Religi Jakarta 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belum punya rencana ngabuburit akhir pekan ini?

Jika berdomisili di Jakarta, traveler bisa berwisata sejarah sekaligus religi.

Berikut itinerary-nya.

Puasa bukanlah halangan untuk berwisata.

Jika tak mau jauh-jauh ke luar kota, beberapa tempat wisata di Jakarta bisa jadi pilihan.

Ngabuburit di akhir pekan, apalagi jika bersama teman atau keluarga, bisa jadi agenda seru selama bulan suci ini.

KompasTravel.com menghimpun beberapa spot menarik untuk disambangi akhir pekan ini.

Tak perlu kendaraan pribadi, tempat-tempat ini mudah diakses naik Transjakarta dan Bus Wisata "Mpok Siti".

Berikut itinerary-nya:

08.00-10.00 - Museum Nasional (Munas)

Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Museum Nasional, Jakarta Pusat. (Kahfi Dirga Cahya/KOMPAS.com)
2 dari 4 halaman

Inilah museum dengan koleksi terbanyak di Jakarta.

Museum Nasional (Munas) yang terletak di Jalan Merdeka Barat No 12, Jakarta Pusat memiliki 140.000 koleksi yang terbagi dalam tujuh jenis.

Tujuh jenis koleksi tersebut yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik & heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.

Pengunjung bisa memahami sejarah Indonesia dari berbagai sudut, termasuk melihat ratusan arca peninggalan sejarah ratusan tahun silam.

Pada Sabtu dan Minggu, Museum Nasional buka pukul 08.00-17.00 WIB.

Traveler bisa naik Transjakarta koridor 1 (Blok M-Kota) dan turun di halte Monumen Nasional.

Opsi lain, naiklah Bus Wisata "Mpok Siti" dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan turun persis di depan Museum Nasional.

11.00-14.00 - Passer Baroe/ Kota Tua

Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua Jakarta.
Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua Jakarta. (en.wikipedia.org)

Beranjak siang, waktunya blusukan ke beberapa destinasi bersejarah ibu kota.

Passer Baroe atau Kota Tua, keduanya terletak di bilangan Jakarta Barat, bisa jadi pilihan.

3 dari 4 halaman

Passer Baroe yang sudah ada sejak 1820 merupakan daerah pertokoan elit sejak zaman Belanda.

Lokasi ini dulu berdekatan dengan Rijswijk (kini Jalan Veteran) yang merupakan kawasan elite di Batavia.

Secara garis besar, Passer Baroe terbagi menjadi enam kawasan utama yakni Metro Pasar Baru, Metro Atom, Harco Pasar Baru, Pasar Baru, Istana Pasar Baru, dan Kawasan Pintu Air.

Gapura bertuliskan "Passer Baroe 1820" akan mengantarkanmu langsung menuju kawasan Metro Pasar Baru.

Pertokoan berderet menjual aneka barang kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier.

Pakaian, perhiasan, arloji, kain/bahan, optik, serta gerai restoran berderet di kawasan ini.

Di lantai dua Metro Atom terdapat deretan toko kamera dan barang-barang vintage.

Traveler juga bisa melipir ke Galeri Jurnalistik Antara yang letaknya tak jauh dari gerbang utama.

Opsi kedua adalah Kota Tua.

Kawasan ini punya lima museum besar yaitu Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Indonesia, dan Museum Bank Mandiri.

4 dari 4 halaman

Tiap museum tutup sekitar pukul 15.00-16.00 WIB. Anda bisa mampir ke dua atau museum yang diminati.

Dari Museum Nasional menuju Kota Tua, traveler bisa naik Transjakarta koridor 1 sampai halte Kota.

Jika ingin menyambangi Passer Baroe, dari depan Museum Nasional naiklah Bus Wisata dan turun di depan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

14.00-15.30 - Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal (visit all over the world)

Saatnya berwisata religi sekaligus sejarah.

Jalan kaki dari Passer Baroe, traveler bisa menyambangi masjid terbesar di Asia Tenggara.

Masjid Istiqlal diprakrasai oleh Presiden pertama RI, Ir Soekarno pada 1951.

Masjid ini dirancang oleh arsitek Frederich Silaban yang merupakan seorang Protestan.

Dengan lima lantai dan satu lantai dasar, Masjid Istiqlal mampu menampung hingga 200 ribu jemaah.

Masjid ini sungguh megah, dengan dinding dan lantai berlapis marmer dan kubah utama yang ditopang 12 tiang besar.

Masjid ini bisa jadi tempatmu menunaikan salat zuhur sekaligus ashar.

16.00-18.00 - Pasar Benhil

Aneka makanan untuk berbuka puasa dijual di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Selasa (23/6/2015). Setiap bulan Ramadhan, pasar tersebut selalu padat dengan pengunjung yang berburu santapan untuk berbuka puasa.
Aneka makanan untuk berbuka puasa dijual di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Selasa (23/6/2015). Setiap bulan Ramadhan, pasar tersebut selalu padat dengan pengunjung yang berburu santapan untuk berbuka puasa. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Dari Masjid Istiqlal, traveler bisa jalan kaki ke halte Transjakarta terdekat dan menyambangi Pasar Benhil di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Sepanjang bulan Ramadan, jalan ini dipenuhi tenda penjual makanan. Saatnya berburu takjil!

Beberapa takjil favorit pengunjung Pasar Benhil adalah bubur kampiun, bubur sumsum, kolak pisang dan biji salak, juga gorengan dan es buah.

Selain porsinya yang banyak, harganya pun ramah di kantong.

Traveler bisa menghabiskan sore dengan berburu takjil di pasar ini.

Saat berbuka, kamu bisa melipir ke Masjid Al Falah untuk menunaikan salat Magrib.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Akhir Pekan, Saatnya"Ngabuburit" Seharian di Jakarta

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
JakartaMonasMasjid Istiqlal
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved