lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, apakah menurutmu zombie benar-benar ada?
Sudah lebih dari satu dekade, zombie menjadi bagian utama dari pecakapan di dunia.
Tak sedikit tema zombie yang difilmkan oleh Hollywood.
Akan tetapi kebenaran dari zombie itu sendiri masih menjadi teka-teki.
Tentu saja, mitos dan cerita yang berkembang di masyarakat memiliki dasar yang kuat.
Cerita-cerita zombie yang sering kita dengar atai luhat memiliki dasar dari kehidupan nyata; menularkan penyakit, narkotika, dan lain sebagainya.
Seperti beberapa zerita nyata tentang kehidupan "zombie" yang satu ini.
Dilansir TribunTravel.com dari therichest.com, berikut kehidupan nyata yang begitu aneh dari "zombie".
1. Penyalahgunaan obat
Polisi di Manchester, Inggris pernah berurusan dengan epidemi terkait obat terlarang.
Mereka yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang akan tampak mati otaknya.
Bahkan di jalanan mereka bisa seperti orang yang kosong tanpa pikiran.
Berjalan terseok-seok dengan kaki lemah bak zombie pada film-film.
2. Virus rabies
Rabies adalah satu kondisu yang sering disalahpahami.
Nama asli dari virus ini adalah cluster.
Kini banyak vaksinasi hewan yang bisa membunuh virus rabies ini.
Namun sekitar 60.000 kematikan juga diakibatkan oleh rebies setiap tahunnya di negara berkembang, khususnya di Afrika dan Asia.
Virus ini menyerang otak dan sistem saraf.
Sayangnya sangat sedikit cara untuk mengatasinya.
Kebanyakan korban akan berakibat fatal.
Dan bukan hanya anjing atau kelelawar yang bisa menyebabkan rabies.
Hampir semua mamalia dapat membawa virus ini.
3. “Necrosis” hanya berarti “kematian”
“Necrosis” hanya berarti “kematian” dalam bahasa Yunani.
Hal ini mengacu pada istilah medis saat sel tubuh mulai mati. karena adanya aliran darah yang tidak bisa mengalir.
Nekrosis dapat disebabkan oleh berbagai alasan, bisa karena kanker, racun, radiasi, paparan bahan kimia dan infeksi.
Dalam nekrosis, jaringan yang terkena akan berhenti mengirimkan informasi ke sistem saraf dan dapat memancarkan enzim berbahaya yang merusak tangga sel-sel sehat.
Hal ini bisa berakibat fatal dan satu-satunya cara adalah pemotongan atau amputasi.
4. Gejala zombie
Gejala-gejala zombie di film benar-benar memiliki kesetaraan seperti kehidupan nyata di trypanosomiasis Afrika, yang sering disebut “penyakit tidur”.
Penyakit tidur adalah penyakit parasit sub-Sahara yang mempengaruhi manusia dan beberapa hewan lain.
Biasanya ditularkan melalui gigitan lalat yang terinfeksi Trypanosoma brucei, parasit bersel tunggal, pada awalnya penyakit ini akan menyebabkan demam, sakit kepala dan nyeri sendi.
Setelah beberapa minggu, mungkin bulan kemudian, parasit melewati darah-otak dan fase neurologis kedua penyakit dimulai.
Pasien mulai menderita insomnia, kelelahan kronis dan mati rasa pada ekstremitas, menunjukkan tanda-tanda kejanggalan, koordinasi yang buruk dan kebingungan.
Seperti orang mati yang berjalan.
5. Korban zombie
Pada 1985 sebuah buku The Serpent Dan The Rainbow menuliskan kisah nyata zombie dan ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film dengan nama yang sama.
Haiti Clairvius Narcisse menjadi satu-satunya orang yang benar-benar menjadi korban zombie.
Narcisse memeriksakan dirinya ke rumah sakit pada bulan April 1962 karena terserang demam yang sangat tinggi.
Meskipun semua upaya untuk penyelamatan dilakukan, tumbuhnya makin melemah, bibirnya membiru, dan akhirnya meninggal.
Kemudian dia dimakamkan sehari kemudian, peti mati dipaku, dan diturunkan ke dalam tanah.
Namun, pada tahun 1980, saudaranya Angelina Narcisse dikejutkan oleh wujutnya yang tiba-tiba bangkit dari kubur.
Narcisse mengatakan, dia benar-benar telah hidup dan terjaga selama proses pemakaman, tidak mampu bergerak atau bereaksi.
Narcisse telah diberi racun termasuk yang masing-masing berasal dari ikan buntal dan kodok.
Dia kemudian kembali ke rumah dan tampaknya meninggal.
