TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, semakin naik daun.
Rumah bagi para komodo itu terus dibanjiri wisatawan baik domestik dan mancanegara.
Di kawasan ini, wisatawan bisa melihat langsung kehidupan komodo tanpa halangan kandang.
Ini bukanlah kebun binatang atau taman safari.
Melainkan rumah sesungguhnya para komodo.
Oleh karena itu, wisatawan perlu berhati-hati saat berkunjung ke TN Komodo.
Komodo adalah binatang buas dan karnivora.
Kejadian turis yang tergigit komodo bisa menjadi pelajaran bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke rumah para komodo.
Walau begitu, jangan takut berkunjung ke rumah para komodo.
Wisatawan cukup mengikuti peraturan saat berkunjung ke kawasan ini.
Berikut tips aman saat berkunjung ke TNK.
1. Gunakan pemandu

Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014) (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
Penglihatan komodo memang buruk.
Namun, pendengaran dan penciumannya sangat tajam.
Oleh karena itu, wisatawan yang tak terbiasa dengan komodo sangat disarankan bepergian di TN Komodo dengan pemandu.
Saat memasuki kawasan Taman Nasional seperti Pulau Rinca dan Pulau Komodo, tempat para komodo berkeliaran, ranger atau polisi hutan akan menjelaskan sekilas tentang komodo dan peraturan yang harus ditaati.
2. Jangan jalan sendirian
Jangan nekat berjalan sendirian.
Bepergianlah dalam rombongan dan berjalanlah sesuai jalur trekking yang sudah traveler pilih.
Ada trek pendek hingga panjang yang bisa dipilih.
Komodo menyerang mangsa yang sendirian.
3. Ikuti ranger
Ranger atau polisi hutan biasanya bertindak sebagai pemandu.
Para ranger sudah berpengalaman menghadapi komodo.
Jadi, jangan berjalan jauh dari ranger.
Para ranger dibekali tongkat kayu panjang dengan ujung bercabang yang fungsinya menghalau komodo.
4. Jangan membuat gerakan tiba-tiba
Jangan nekat menganggu komodo.
Walau terlihat besar dan tampak bermalas-malasan, larinya kencang.
Biasanya komodo tampak tenang-tenang saja saat ada manusia yang jalan melewatinya asal tidak melakukan gerakan tiba-tiba.
Jadi, jangan tiba-tiba berlari.
Traveler bisa-bisa malah dikejar komodo.
Komodo mampu berlari 18 kilometer per jam.
5. Bila dikejar komodo

Komodo berlari lurus dan tidak bisa lari secara zig-zag alias berkelok-kelok.
Jadi, jika traveler dikejar komodo, berlarilah secara zig-zag.
6. Naik ke tempat tinggi
Setelah berlari dan komodo masih mengejar, naiklah ke tempat yang tinggi.
Biasanya ada beberapa rumah panggung di kawasan TN Komodo.
Naiklah ke rumah panggung.
Komodo kesulitan naik tangga.
Hanya saja, hati-hati pula biasanya komodo senang berteduh di bawah bangunan.
Hindari memanjat pohon karena komodo usia satu sampai dua tahun senang berada di pohon.
7. Waspada saat berjalan
Komodo seperti bunglon.
Warnanya yang serupa batang kayu kering atau tanah berdebu seperti kamuflase dengan lingkungan sekitar.
Jadi tetap waspada.
Bisa-bisa tanpa sengaja traveler malah menginjak komodo.
Komodo pandai menipu.
Jadi walau komodo tampak sedang bersantai, bukan berarti ia benar-benar istirahat.
Komodo menanti mangsa yang lengah.

7. Jangan berisik
Pendengaran komodo sangat tajam. Jadi berjalanlah dalam diam, tidak perlu ribut.
8. Hindari parfum
Jangan gunakan parfum dengan aroma menyengat.
Komodo memiliki penciuman yang tajam.
Ranger biasanya menyarankan tidak memakai parfum dengan aroma menyengat karena dapat memancing penciuman komodo.
9. Peka bau darah
Komodo adalah binatang yang peka dengan bau darah.
Saat mencium bau darah, secara naluriah komodo mencarinya sebagai mangsa.
Oleh karena itu, perempuan yang tengah menstruasi sebaiknya lapor ke ranger.
Begitu pula jika kamu sedang terluka.
Perempuan yang sedang menstruasi tetap boleh melakukan trekking.
Namun, sebaiknya tidak pada awal-awal menstruasi. (Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F)