Breaking News:

Makam Bung Karno - Berdoa dan Mengenang Kembali Sejarah Proklamasi, Ada Lukisan yang Bisa Berdetak

Makam itu tak pernah lengang. Silih berganti orang bertandang dan menguntai doa. Itulah tempat peristirahatan terakhir Sang Putra Fajar.

indonesiakaya
Makam Bung Karno 

TRIBUNTRAVEL.COM - Makam itu tak pernah lengang.

Silih berganti orang bertandang dan menguntai doa.

Itulah tempat peristirahatan terakhir Sang Putra Fajar yang terletak di Kota Blitar.

Berkunjung ke Kota Blitar, belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Makam Bung Karno.

Tempat peristirahatan terakhir mantan Presiden pertama Republik Indonesia tersebut memang tidak pernah sepi dari peziarah.

Untuk menuju ke sana tidaklah sulit karena berada dekat dengan pusat Kota Blitar.

Dari Kota Malang, makam Proklamator Republik Indonesia ini berjarak 80 km.

Berbeda dengan bangunan makam pada umumnya, makam Bung Karno dilengkapi dengan gedung perpustakaan, sehingga secara keseluruhan makam ini menjadi sebuah kompleks.

Suasana modern pun berpadu dengan semangat nasionalisme Sukarno.

Pada hari-hari biasa pengunjung masuk ke dalam kompleks makam melalui Gedung Perpustakaan di sudut pertigaan Jln. Ir. Soekarno dan Jln. Kalasan.


Patung Bung Karno di samping pintu masuk Perpustakaan Bung Karno
Patung Bung Karno di samping pintu masuk Perpustakaan Bung Karno (amazonaws.com)
2 dari 4 halaman

Memasuki pintu gerbang pertama, patung raksasa Bung Karno dengan pose memegang buku mengisi ruang terbuka di tengah-tengah gedung perpustakaan.

Dari sini traveler bisa singgah dulu menengok buku, lukisan, dan foto koleksi perpustakaan.

Ada yang unik jika teveler perhatikan.

Saat traveler masuk di museum pertama kali kamu akan disambut dengan lukisan bergambar Bung Karno dengan ukuran yang cukup besar.

Sekilas memang tampak biasa, namun juka kamu jeli dan melihatnya dari sisi samping maka keajaiban yang kamu pandang.

Bagaimana tidak, lukisan tersebut dapat berdetak tepat dibagain jantung Bung Karno.

Maka jangan heran jika banyak wisatawan yang mondar-mandir di sana hany auntuk memastikan keasliannya.

Museum ini juga menampilkan World Peace Gong yang dibuat pasca musibah bom Bali 1 pada akhir tahun 2001.

Tak hanya itu, di museum mini ini traveler juga bisa menemukan beragam peninggalan Bung Karno termasuk bendera pertama yang di jahit oleh Ibu Fatmawati.

Beralih ke perpustakaannya.

3 dari 4 halaman

Perpustakaan yang bertaraf internasional ini diresmikan pada 3 Juli 2004 oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputri ini terdiri atas tiga gedung.

Dari gedung perpustakaan menuju areal makam Bung Karno traveler akan melewati ruang terbuka dengan kolam persegi panjang di tengahnya.

Ruang terbuka ini juga dihiasi pilar-pilar bulat dari beton dengan puncak ukiran logam yang berderet sejak pintu masuk gedung perpustakaan.

Sebuah relief dari tembaga yang menggambarkan perjalanan hidup Bung Karno juga tampak membentang di sepanjang tembok ruang terbuka.

Di kolam mini tersebut sederet panjual biasanya bisa dengan mudah traveler jumpai.

Ada yang berjualan es drop khas Blitar hingga mainan anak-anak.



Gapura makam Bung Karno
Gapura makam Bung Karno (amazonaws.com)

Maju sedikit sebuah tangga akan menghantarkan traveler pada gapura masuk ke Makam Bung Karno.

Gapura ini berbentuk bak candi bentar menjulang.

Candi benar inilah pintu masuk areal makam Putra Blitar yang tutup usia pada 21 Juni 1970.

Nah, buat kamu yang ingin berziarah di Makam Bung Karno tapi belum membeli bunga tak usah terlalu cemas.

4 dari 4 halaman

Di depan gapura masuk ada banyak pedagang bunya yang siap melayani permintaanmu.

Untuk harga kamu cukup menyiapkan Rp 5.000 per satu kantung plastiknya.

Masuk gapura kamu langsung bisa melihat makam Sang Proklamator.

Pusara Bung Karno berada di bawah cungkup (bangunan yang menaungi makam) yang terbuat dari kayu jati berukir.



Cungkup makam Bung Karno
Cungkup makam Bung Karno (amazonaws.com)

Bagian atapnya dari tembaga berbentuk sirip ikan bersusun tiga sebagai simbol perjalanan hidup manusia melalui alam purwo (dalam kandungan), alam madyo (kehidupan), dan alam wasono (alam setelah meninggal).

Bagian ujung atap berbentuk lancip sebagai perlambang kepercayaan kepada Sang Pencipta.

Atap ini ditopang empat tiang balok berukuran 1 x 1 m.

Pusara Bung Karno diapit pusara mendiang ayahanda R. Soekeni Sosrodihardjo dan ibunda Ida Aju Njoman Rai.

Di bagian kepala pusara Bung Karno tampak batu pualam hitam bertuliskan, “Di sini dimakamkan Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.”

Di sisi pusara ini para pengunjung biasanya melantunkan doa untuk Bung Karno.

Di areal makam ini juga berdiri Masjid R. Soekeni Sosrodihardjo dan Bangsal Ida Aju Njoman Rai yang diperuntukkan bagi pengunjung untuk melepas lelah.

Ketika meninggalkan area makam melalui pintu keluar di bagian belakang, traveler akan melewati taman asri.

Di sana juga sudah banyak pedagang berjualan.

Mulai dari kerajinan khas Blitar, batik, kendang, dan masih banyak lagi.

Bila kamu berkunjung menggunakan kendaraan pribadi, di pintu masuk Arel Kawasan Wisata Blitar, traveler membayar untuk retribusi, mobil, dan bus, lalu memarkir mobil di tempat parkir dekat Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Blitar lalu naik becak wisata.

Bila kamu juga ingin mengunjungi Istana Gebang, rutenya PPIP – Makam Bung Karno – Istana Gebang – PIPP. Tempat parkir juga tersedia di sekitar kompleks makam. (Intisari/K. Tatik Wardayati)

Selanjutnya
Tags:
Makam Bung KarnoBlitarFatmawatiIndonesia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved