TRIBUNTRAVEL.COM - Kejaksaan El Salvador telah membuka penyelidikan resmi terkait kematian mencurigakan seekor puma dan monyet di kebun binatang nasional negeri itu.
Jaksa penuntut mencurigai, hewan-hewan ini sakit karena diabaikan pengelola.
Mereka juga akan menyelidiki kematian seekor zebra di lokasi yang sama awal bulan ini.
Sebelumnya Gustavito, seekor kuda nil di kebun binatang tersebut, juga mati pada Februari lalu.
Kematian Gustavito si kuda nil menimbulkan kemarahan luas di El Salvador sampai ke luar negara tersebut.
Awalnya staf kebun binatang mengatakan, kuda nil tersebut ditikam dan dipukuli oleh penyerang yang tak diketahui.
Setelah kematian kuda nil tersebut, direktur kebun binatang Vladlen Hernandez mengatakan, dia tidak percaya karyawan terlibat dalam serangan tersebut.
Hernandez menambahkan, kebun binatang tidak menerima ancaman apapun dari geng jalanan yang meneror negara itu.
Polisi kemudian meminta keterangan dari karyawan kebun binatang untuk mencoba mencari tahu siapa yang masuk ke kandang Gustavito dan melakukan serangan seperti itu.
Namun investigasi lanjutan justru mengungkapkan hewan tersebut mati karena minimnya perawatan.
"Pemeriksaan rinci menemukan kuda nil tersebut mati akibat pendarahan paru-paru," jaksa penuntut Mario Salazar yang menambahkan hewan itu sakit selama 17 hari sebelum mati.
Pejabat berwenang mengatakan, seekor puma bernama Soberana mati karena tua dan sakit.
Sebelum mati, kucing besar itu sedang dirawat karena masalah lambung.
Sementara seekor bayi kera mati karena kecelakaan.
Kementerian Kebudayaan El Salvador mengumumkan akan memperbarui kebun binatang itu dengan konsep suaka margasatwa.
"Konsep kebun binatang tradisional sudah usang," demikian pernyataan kementerian kebudayaan. (Kompas.com/Ervan Hardoko)