Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Unit Intelijen Ekonomi baru saja merilis daftar kota termahal di dunia, dan Singapura berada di posisi pertama daftar tersebut.
Daftar tersebut didapatkan Unit Intelijen Ekonomi dari sebuah survei yang mereka lakukan dengan membandingkan 160 barang dan jasa di 133 kota di dunia.
Melansir dari Money.com, Singapura 20 persen lebih mahal dibandingkan New York dan 5 persen lebih mahal daripada Hong Kong, yang menempati posisi kedua.
Baca: GOURMETbus - Modal Rp 550 Ribu, Bisa Nikmati Dinner Romantis Keliling Singapura
Lalu, apa yang membuat Singapura menjadi kota paling mahal di dunia?
Dilansir Money.com dari Straits Times, penyebab utama Singapura menjadi kota termahal di dunia adalah pajak kepemilikan mobil yang sangat tinggi.

Berdasarkan data dari Expatistan.com, pajak kepemilikan sebuah mobil baru Volkswagen Golf di Singapura lebih dari 90.000 dollar AS atau Rp 1,2 miliar.
Padahal, pajak kepemilikan Volkswagen Golf di New York hanya berkisar 20.000 dollar AS atau Rp 266 juta.
Mengutip dari CityLab, pajak kepemilikan mobil yang tinggi sebagai cara untuk membatasi lalu lintas dan polusi, karena kota yang begitu padat.
Hal inipun membuat Singapura menjadi kota yang bersih dan bebas dari polusi udara yang melanda sejumlah kota besar di dunia.
"Dengan sistem ini, hanya sebanyak 15 persen penduduk Singapura yang memiliki mobil, dan ini membuat Singapura menjadi kota paling hijau di Asia," ujar Mimi Ho, penulis CityLab, dikutip dari Money.com.
Sementara itu, untuk taksi dikenakan pajak setidaknya 100 persen dari nilai pasar terbuka di Singapura.
Selain biaya pajak, biaya kehidupan di Singapura pun dapat dikatakan sangat tinggi.
Seperti dilansir Money.com dari Expatistan, biaya sewa untuk sebuah rumah dengan luas 900 m2 di kawasan sederhana berkisar 1.900 dollar AS atau Rp 25,3 juta.
Makan malam untuk dua orang sekitar 40 dollar AS atau Rp 533 ribu, sedangkan makan siang 9 dollar AS atau Rp 120 ribu.