Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat duduk di kursi yang bersebelahan langsung dengan jendela, pasti pemandangan selalu tertuju pada jendela dan apa yang ada di luar.
Namun apakah pernah terpikir, mengapa jendela pesawat memiliki bentuk melingkar? Mengapa bukan persegi, seperti bentuk jendela bus atau mobil?
Selama bertahun-tahun, dunia penerbangan mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Dari awalnya pesawat besi yang mampu terbang hingga pesawat yang dapat menampung hingga ratusan penumpang.
Berbagai terobosan pun dilakukan untuk alasan keamanan, termasuk mengubah bentuk pada bagian-bagian tertentu dalam pesawat, salah satunya jendela pesawat.
Pada awalnya pesawat belum mampu terbang hingga sangat tinggi, namun seiring dengan perkembangan penerbangan komersil, pesawat terbang mulai terbang di tempat yang lebih tinggi untuk menghindari turbulensi dan hambatan.
Namun saat pesawat terbang pada ketinggian lebih dari 30.000 kaki, permasalahan pun muncul.
Sehingga kabin diciptakan dengan bentuk silinder untuk menahan tekanan internal.
Meskipun dengan bentuk kabin silinder membuat tekan internal menjadi sedikit halus, namun tekanan dari luar badan pesawat belum dapat terhindarkan.
Bentuk kabin yang silinder belum mampu menghindarkan tekanan dari luar badan pesawat, sehingga pesawat dengan jendela berbentuk persegi akan sangat berbahaya.
Melansir dari Mashable, hal ini pernah terjadi pada pesawat komersil yang terbang sekitar tahun 1953.

Pesawat tersebut terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang lebih dari biasanya, yang akhirnya menyebabkan pesawat tidak mampu menahan tekanan.
Kejadian tersebut menyebabkan pesawat mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan 43 penumpang.
Penyebabnya tentu saja jendela yang berbentuk persegi.
Dilansir TribunTravel dari Travel and Leisure, bentuk persegi memiliki sudut tajam yang merupakan titik lemah yang dapat melemah oleh tekanan udara.
Saat mengalami tekanan udara berulang, empat sudut pada jendela persegi dapat membuat jendela retak (bahkan pecah) dan bisa membahayakan pesawat.
Kaca jendela melengkung, yang tidak memiliki sudut akan mendistribusikan tekanan udara, sehingga mengurangi kemungkinan kaca retak atau pecah.
Bentuk melingkar juga lebih kuat menahan deformasi dan dapat bertahan dalam perbedaan tekanan yang ekstrem antara bagian dalam dan luar pesawat terbang.