lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kesuksesan itu biasanya didahului oleh serangkaian kegagalan.
Sebut saja smartphone, televisi, dan lain-lain.
Kenyataannya sebelum barang-barang itu sukses dan banyak diincar pengguna, beberapa produk serupa pernah dibuat namun mengalami kegagalan.
Untuk mengenang perjuangan dalam menciptakan produk yang kini menjadi hits itu, dibuatlah sebuah museum.
Museum of Failures merupakan sebuah wadah di Swedia bagi produk-produk yang gagal.
Dilansir TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, gagasan museum itu dibuat oleh Dr Samuel West, seorang psikolog organisasi.
Dia menghabiskan waktu tujuh tahun untuk mempelajari tentang kegagalan dan keberhasilkan serta apa yang orang katakan tentang keduanya.
Tujuan menciptakan museum itu, Dr West mengatakan dia ingin menunjukan jika inovasi itu membutuhkan kegagalan.
"Jika kamu takut gagal maka kamu tidak akan pernah bisa berinovasi," katanya.
Rencananya, Museum of Failures akan dibuka pada bulan Juni 2017 dan menampilkan lebih dari enam puluh produk dan jasa gagal dari seluruh dunia.
"Setiap item memberikan wawasan unik dan menunjukan jika bisnis itu selalu beresiko ," ujarnya.
Beberapa produk yang akan dipamerkan termasuk Parfum Harley Davidson, minuman kopi Coca-Cola Blak, ponsel dan konsol game Nokia N-Gage, Pena Bic khusus wanita, Apel Newton asisten pribadi digital, Colgate lasagna daging dapi, Google Glass, dan masih banyak lagi.
