Breaking News:

Just Another Day in WA

10 Hal Unik yang Bisa Kamu Temui di Australia Barat, dari Harga Indomie hingga Tak Ada Kemacetan

Australia Barat punya banyak keindahan alam yang sayang jika traveler lewatkan. Sebelum traveler ke WA, baiknya simak dulu enam hal menarik di sana.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
TribunTravel.com/Sri Juliati
Suasana lalu lintas di jalanan Kota Perth, Western Australia, Senin (17/4/2017). 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati

TRIBUNTRAVEL.COM - Australia Barat merupakan negara terbesar di Australia sebab mencakup sepertiga luas wilayah benua tersebut.

Saking luasnya, tak heran Australia Barat atau Western Australia (WA) punya banyak keindahan alam yang sayang jika traveler lewatkan.

Terbentang dari bagian North West hingga South West, traveler bisa menjelajahi keragaman alam yang membuatmu malas pulang.

Beruntung, selama sepekan kemarin, Minggu hingga Minggu (16-23/4/2017), TribunTravel.com mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi WA dari Tourism Western Australia (TWA).

Bersama lima jurnalis lain dari Malaysia dan Singapura serta tim Cohn & Wolfe, TribunTravel.com melakukan perjalanan bertajuk South East Asia Group Media Family.

Selama sepekan terakhir, kami diajak menikmati setiap keindahan ke beberapa lokasi wisata di kawasan Perth, South West, dan Coral Coast.

Nah, sebelum traveler ke Western Australia, baiknya simak dulu enam hal menarik yang akan temui di sana.

1. Perbedaan waktu

Selain Indonesia, Australia juga menerapkan perbedaan waktu di setiap wilayah di benua tersebut.

2 dari 4 halaman

Khusus WA, perbedaan waktu dengan Indonesia hanyalah satu jam lebih cepat seperti Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA).

Artinya, kamu tak akan mengalami 'serangan' jetlag karena perbedaan zona waktu yang cukup jauh, ya hampir mirip saat traveling ke Bali.

2. Bandara sangat sepi

Suasana di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional Perth, Minggu (16/4/2017)
Suasana di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional Perth, Minggu (16/4/2017)
(TribunTravel.com/Sri Juliati)

Menggunakan Garuda Indonesia, TribunTravel.com mendarat di Bandara Internasional Perth, Minggu (16/4/2017) pukul 16.00 waktu setempat.

Lantaran hanya Garuda Indonesia yang mendarat di terminal kedatangan internasional pada jam tersebut, suasana di bandara sangatlah sepi.

Jauh dari lalu lalang para porter juga penumpang dari penerbangan lain, hanya para petugas imigrasi yang akan mengarahkan penumpang.

3. Setir kanan

Posisi setir di dalam taksi di Perth.
Posisi setir di dalam taksi di Perth. (TribunTravel.com/Sri Juliati)

Jika memutuskan untuk traveling ke WA menggunakan mobil sewaan, tak perlu kagok saat mengemudikan mobil.

Pasalnya, hampir semua kendaraan di negara ini menggunakan posisi setir kanan dan berjalan di lajur kiri alias left-driving.

Sama persis saat berkendara menggunakan mobil di Indonesia.

3 dari 4 halaman

4. Tidak ada macet

Suasana lalu lintas di jalanan Kota Perth, Western Australia, Senin (17/4/2017).
Suasana lalu lintas di jalanan Kota Perth, Western Australia, Senin (17/4/2017).
(TribunTravel.com/Sri Juliati)

Meski berjuluk ibu kota negara WA, tak ada macet di Kota Perth, juga di wilayah lain di WA.

Sebut saja Fremantle, Bunbury, Albany, Pemberton, Busselton, dan sekitarnya.

Jangankan macet, jarang sekali terlihat tumpukan kendaraan hingga berderet-deret di perempatan atau jalanan lain di Perth dan sekitarnya.

Sehingga, nyaris tak ada suara klakson bersahutan meski lampu lalu lintas baru saja berganti dari merah jadi hijau.

Market Manager China, Indonesia, & Emerging Markets TWA, Rei Seah mengungkapkan, jika pun terjadi kemacetan di Perth, hal ini biasanya disebabkan kecelakaan atau perbaikan jalan.

"Kondisi lalu lintas yang sepi ini, sangat berbeda dengan kota lain di Australia, misalnya Canberra atau Sidney yang kerap mengalami kemacetan parah," ujarnya.

5. Kebanyakan toko dan tempat makan tutup pukul 21.00

Kawasan pertokoan di Hay Street, Perth pukul 21.00 waktu setempat.
Kawasan pertokoan di Hay Street, Perth pukul 21.00 waktu setempat. (TribunTravel.com/Sri Juliati)

Jangan harap traveler bisa nongkrong hingga larut tengah malam atau belanja ke sana-ke mari hingga pukul 24.00 di WA.

Pasalnya, kebanyakan toko dan tempat makan di WA, menutup pintunya pada pukul 9 malam!

4 dari 4 halaman

Jadi, nggak usah bermuka masam, bila sebelum pukul 21.00, piring kosongmu sudah ditarik pelayan, padahal traveler masih berada di meja itu.

6. Aktivitas warga dimulai pukul 09.00 hingga 17.00

Diakui Rei Seah, Perth jauh dari keramaian layaknya Jakarta, Singapura, atau kota besar lainnya di dunia.

Perth sangat tenang bahkan sepi untuk ukuran ibu kota negara.

Aktivitas warga di negara ini kebanyakan dimulai pukul 09.00 pagi dan berakhir 17.00 waktu setempat.

Jadi, jangan heran, bila kebanyakan toko akan membuka pintunya pukul 09.00 ke atas, bahkan 11.00 dan berakhir sebelum pukul 09.00 malam.

7. Sabtu dan Minggu adalah family time

Senin hingga Jumat adalah waktu bagi warga Perth untuk bekerja keras, membanting tulang.

Nah, dua hari sisanya, Sabtu-Minggu adalah waktu yang didedikasikan mereka untuk keluarga.

Di antaranya dengan menikmati waktu seharian di rumah atau ramai-ramai bertandang ke tempat wisata yang berada di luar Perth.

Hal ini nampak betul saat TribunTravel.com berada di Perth dan merasakan betapa sepinya kota ini sebab juga bertepatan dengan public holiday.

8. Harga Indomie

Indomie di sebuah minimarket di Fremantle
Indomie di sebuah minimarket di Fremantle (TribunTravel.com/Sri Juliati)

Produk mi instan ini memang tersebar hingga ke Australia.

TribunTravel.com sempat menemukannya di sebuah minimarket di kawasan Fremantle.

Harganya?

Di Indonesia, mi instan keluaran dari Indofood ini dijual dengan harga Rp 2 ribuan.

Nah, di Fremantle, Indomie dipatok 1.25 dolar Australia atau setara Rp 12.503!

9. Made in China

Gantungan kunci yang didesain di Australia dan dibuat di China.
Gantungan kunci yang didesain
di Australia dan dibuat di China.
(TribunTravel.com/Sri Juliati)

Produk China benar-benar membanjiri pasaran di dunia, termasuk Australia.

Uniknya, sematan made in China ini ada pada suvenir yang dijual di kawasan Perth, misalnya gantungan kunci.

Seorang penjaga toko suvenir bilang, hal ini disebabkan mahalnya biaya tenaga kerja di Australia sehingga akan berimbas pada harga yang dipatok.

"Desainnya memang dibuat di Australia, lantas dikirim ke China dan dibuat di sana," kata dia.

Oleh karena itu, pada banyak produk atau suvenir Australia, selalu tertera tulisan designed in Australia selain made in China.

10. Jarang ada motor

Bus Perth Central Area Transit (CAT)
Bus Perth Central Area Transit (CAT) (TribunTravel.com/Sri Juliati)

Selama sepekan di WA, jumlah sepeda motor yang dilihat TribunTravel.com, bisa dihitung dengan jari alias di bawah 20 unit.

Tentu, hal ini sangat berbeda dengan Indonesia yang dapat mudah traveler temukan motor di mana-mana.

Gloria Mischewski dari Perth Luxury Tours mengungkapkan, kebanyakan warga WA gemar melakukan perjalanan dengan keluarga sehingga butuh kendaraan yang mampu menampung mereka.

Mobil pribadi dan moda transportasi umum misalnya kereta serta bus Perth Central Area Transit (CAT) yang akan mengantarkan mereka ke tempat-tempat wisata.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Seleb
Tags:
AustraliaPerthTribunTravel.com Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved