lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi sebagian wanita, kuku menjadi satu sarana terpenting dalam penunjang penampilan.
Mereka rela berjam-jam berada di spa atau salon untuk melakukan manikur dan mewarnainya.
Biasanya warna kuku disesuaikan kesukaan atau pakaian yang sedang digunakan saat itu.
Kuku yang berwarna-warni membuat penampilan semakin stylish dan elegan.
Lalu setelah menggunakannya, tahukah kamu apa yang akan terjadi pada tubuh?
Tak banyak yang sadar jika cat kuku yang mengandung senyawa kimia diketahui memberi efek buruk bagi kesehatan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman wittyfeed.com, hampir semua merek cat kuku yang beredar saat ini mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Bahan kimia ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Tak seperti senyawa limbah biasa, senyawa cat kuku tidak diekskresikan oleh sistem tubuh.
Mengerikannya, hanya dalam 10 jam setelah penggunaan, senyawa kimia berbahaya itu sudah ada di dalam darah.
Jika kamu bertanya apa senyawa kimia yang berbahaya itu, maka jawabannya adalah triphenlyphosphate.
Triphenlyphosphate merupakan bahan kimia yang dapat mengganggu mekanisme hormon dan mempengaruhi sistem reproduksi wanita.
Triphenlyphosphates sangat berbahaya bagi wanita yang suka melukis kuku mereka karena bahan kimia ini akan bercampur dengan darah.
Bahan ini juga dikenal mampu mempengaruhi otak karena mereka bertindak sebagai neurotoksin.
Selain itu juga dapat menyebabkan alergi dalam jangka panjang dan berpengaruh pada kulit.
Senyawa lain yang tak kalah berbahaya adalah Toluene.
Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam perekat dan pemutih.
Di mana dapat mempengaruhi perkembangan otak dan menyebabkan ruam kulit.
Selain itu ada juga kandungan Formaldehida yang mengandung karsinogenik yang menyebabkan kanker.
Jika kamu masih ingin menggunakan cat kuku, ada baiknya memilih jenis organik atau cat kuku jenis vegan yang tidak mengandung racun.
