Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat penerbangan, kadang penumpang merasa perut menjadi tidak nyaman karena ketinggian yang berbeda.
Namun apa jadinya jika perut tidak nyaman karena akan melahirkan?
Seorang penumpang Turkish Airlines, Nafi Diaby, sedang dalam penerbangan dari Conarky, Guinea menuju Burkina Faso, Afrika Barat, ketika perutnya terasa tidak nyaman.
Saat itu, Diaby merasa sakit pada bagian perut dan merasa akan melahirkan, padahal usia kehamilannya baru memasuki bulan ke-tujuh.
Melansir dari Travel and Leisure, kru Turkish Airlines akhirnya menolong penumpang tersebut untuk melahirkan pada ketinggian 42 ribu kaki.
Kru pesawat dibantu beberapa penumpang akhirnya melakukan proses persalinan yang akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan.
Setelah pesawat mendarat di Burkina Faso, sang ibu dan bayi langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dilansir TribunTravel dari Travel and Leisure, akhirnya bayi perempuan tersebut diberi nama Kadiju, yang dalam BehindTheName.com berarti bayi pematur.
Maskapai menjelaskan, saat ini baik ibu maupun bayi dalam kondisi yang sangat baik, seperti dilansir Travel and Leisure dari Mashable.
Lahir dalam penerbangan di udara, lalu bagaimana dengan status kewarganegaan si bayi?
Apakah sesuai dengan asal pesawat? Atau kota tujuan pesawat?
Melansir dari National Public Radio (NPR), setiap negara memiliki batasan teritorial udara, antara 43 hingga 99 mil.
Sehingga, kewarganegaraan bayi tergantung posisi pesawat saat bayi tersebut dilahirkan.
Namun, beberapa negara akan mengakui kewarganegaraan bayi jika mereka lahir saat bepergian menggunakan pesawat dan dalam perbatasan.
Dilaporkan Travel and Leisure, pada kasus Diaby dan Kadiju, berakhir bahagia dan tanpa masalah kewarganegaraan.