lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Thomson Cruises telah membatalkan menonton ikan paus dan lumba-lumba wisata di Saint Vincent dan Grenadines setelah dua paus Orcas tewas di depan beberapa penumpang pekan lalu.
Foto mengejutkan yang diberikan secara eksklusif kepada Travel MailOnline menunjukkan apa yang terjadi setelah mamalia besar itu mati dan diangkut ke darat.
Gambar menunjukkan, nelayan menyembelih mereka, mengeringkan sebagian dagingnya sebelum dijual untuk konsumsi.
Ialah Adam Gravel, fotografer yang berhasil mengambil gambar pada hari Jumat pekan lalu (31/03/17) di dekat kota Barrouallie.
Ia mengatakan, memancing ikan paus adalah masalah besar di pulau Karibia selatan.
Kelezatan daging ikan ini sangat populer di antara penduduk sekitar pulau.
Meskipun banyak kampanye yang menegakkan larangan memburu ikan ini, tapi banyak warga yang masih melakukannya.
Satu foto menyedihkan yang diambil oleh Kerikil menunjukkan seorang pria memotong kepala orca ini.
Dia menggunakan parang tajam untuk memotong daging tapi menyisakan bagian gigi dan matanya.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Dailymail.co.uk, Kerikil, yang saat ini menjalankan sebuah organisasi pelindung satwa liar SalvageBlue mengatakan, ia mengambil foto-foto sehari setelah Orcas ini dibunuh dengan bengis.
Para nelayan tampaknya menewaskan dua paus pembunuh di laut sebelum mengangkut mereka ke darat untuk diberikan pada tukang daging.
Ken Isaacs, yang merupakan anggota awak di salah satu dari dua kapal penangkap ikan paus mengatakan kepada iWitness News, banyak penumpang dari TUI Discovery merasa sangat terganggu dengan apa yang mereka lihat.
Para kapten kapal berusaha untuk menjauhkan diri dari tempat kejadian setelah mengetahui hal ini akan membuat banyak orang geram.
Meskipun demikian, ledakan tombak yang ditembakkan ke paus pembunuh terdengar sangat keras.
Satu ikan paus dikatakan dapat memberi makan untuk seluruh warga kota dan mereka juga mendapat beberapa ribu dolar, tergantung pada ukurannya.
Ternyata banyak daging dijual ke penduduk setempat untuk dikonsumsi dan sebagian diekspor ke pulau-pulau tetangga.
Cara yang paling umum adalah memotong daging menjadi strip tipis, garam dan keringkan di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering.
Daging kemudian dikemas dan dijual ke konsumen untuk dibuat sup atau rebusan.
