lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Modifikasi tubuh yang paling umum kita lakukan dan lakoni adalah tato dan piercing.
Namun, bagi beberapa suku di bawah ini, dua hal ini terlalu mainstream alias biasa.
Mereka punya teknik memodifikasi tubuh yang jauh lebih ekstrem dan cukup menyakitkan jika dilakukan orang awam.
Ada sebab tersendiri kenapa mereka harus melakukan hal ini yang bagaimana pun tetap harus kita hormati.
Pasalnya, teknik memodifikasi tubuh sudah jadi tradisi di suku tersebut sejak bertahun-tahun lalu dan dilakukan turun-temurun demi menjaga eksistensi.
Inilah beberapa modifikasi tubuh dari berbagai suku di dunia sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari laman lifebuzz.com:
1. Secara histori, lip plating atau meletakkan piringan di bibir bagian bawah dapat ditemukan di Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan.
Faktanya, praktik semacam ini sudah ada sejak 8700 tahun SM dan masih dilakukan oleh Suku Mursi di Etiopia.
Hal ini dilakukan bersamaan dengan penghilangan dua gigi depan.
Biasanya, piringan tersebut menandakan kelas sosial dan status.
2. Memanjangkan batok kepala terdengar sangat berbahaya, namun hal ini telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Di Peru, Irak, dan Mesir, memanjangkan batok kepala telah ditemukan jejaknya sejak ribuan tahun lalu.
Proses ini dimulai saat tengkorak masih bayi sehingga belum sepenuhnya terbentuk, sehingga lebih mudah untuk 'dicetak.'
Hal ini juga sebagia tanda pada status.
3. Setrika payudara adalah teknik mengerikan yang ditemukan di Kamerun.
Hal ini untuk menghentikan pertumbuhan payudara, sehingga mereka tidak terlihat seperti seorang perempuan dan tidak diganggu oleh kaum lelaki.
Prosesnya sangat mengerikan!
Mereka meletakkan spatula panas serta alat khusus semacam alu untuk melarutkan lemak dan membuat payudara lebih datar.
4. Mengikat kaki mungkin satu modifikasi tubuh paling ekstrem di dunia.
Hal ini dilakukan di China agar kaki para gadis tidak tumbuh dan sudah berlangsung selama 1000 tahun.
Namun, praktik ini sudah dihentikan pada abad 20.
5. Skarifikasi dilakukan oleh Suku Sepik di Papua Nugini.
Mereka menghabiskan waktu seminggu untuk ritual ini dan menganggapnya sebagai bagian dari perjalanan.
Ini bukanlah satu-satunya lokasi untuk melakukan hal tersebut.
Di Sudan Selatan, Suku Dinka juga memarut wajahnya.
Pola etsa pada gadis sebagai gambaran kecantikan dan tiga garis di wajah anak laki-laki untuk mewakili kedewasaan.
6. Menajamkan gigi memang sangat mengerikan, namun di beberapa budaya hal itu melambangkan kecantikan.
Suku Maya melakukannya untuk mengekspresikan status.
Sementara Suku Mentawai, Indonesia percaya, menajamkan gigi adalah standar kecantikan.
Hal ini merupakan prakte kuno, tetapi masih bisa dilihat hingga kini.
